“Pemaknaan bahwa itu mengkampanyekan di kalangan LGBT saja masih dipertanyakan. Bahkan saya tidak menemukan konten pornografi di situ,” tukas Agung Sedayu selaku Ketua Umum FAA PPMI dalam diskusi publik yang digelar di Jakarta (31/1/2019) kemarin, dikutip dari Tempo.co
Agung meduga, ada kemungkinan Rektor USU memiliki ketakutan terhadap LPM Suara USU. Mengingat, sebelumnya, LPM Suara Usu kerap mendapatkan kecaman oleh kampus, terkait pemberitaan yang telah dimuat LPM Suara Usu.
“Di 2017 saja, mereka [pihak kampus] memprotes berita pemukulan satpam kampus terhadap mahasiswa yang dibuat Suara USU,” kata Agung.
“Yang dipersoalkan ini produk jurnalistik. Jadi bisa jadi ada upaya diredam, kampus tak mau dikritik,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Dalam diskusi tersebut, Agung juga menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap birokrasi kampus yang kerap menyamakan kinerja Pers Mahasiswa dengan Humas Kampus.
“Sebagai besar banyak yang berpikir bahwa pers mahasiswa itu humasnya kampus. Hanya memberikan advetorial kampus saja, berita-berita positif, bukan kritik. Ini kesalahan berpikir dari sana,” tegasnya.