MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pertemuan dengan pihak Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), dalam hal ini Inspektorat Sulsel, Selasa, (26/1/2021).
“Ini saya cuman koordinasi di 2021 kegiatan kami untuk masalah Covid-19. Yah wisata Covid-19. Saya meminta untuk di 2021 ini pendampingan seperti waktu 2020, saya selalu minta pendampingan,” kata kepala BPBD Sulsel, Nimal Lahamang, di Kantor Inspektorat Sulsel.
Permintaan pendampingan itu, kata Nimal, agar dalam kerja-kerja BPBD nantinya, pihak APIP bisa memberi masukan ataupun saran.
“Saya tidak mau nanti ada permasalahan-permasalahan yang mungkin saja kita tahu, tetapi kita jalan padahal harus kita dapat masukan dan saran. Saya selalu begitu. Saya selalu minta pendampingan Inspektorat. Itulah APIP,” tuturnya.
Selain itu, Nimal menyampaikan bahwa untuk proyeksi tahun 2021, tentunya ia berharap agar kasus Covid-19 tidak lagi bertambah. Karena Sepanjang tahun 2020, Covid-19 lah yang menjadi penanganan prioritas.
“Tergantung dari pandeminya, kalau naik tambah susahki lagi. Karena saya dengar itu malah ada dari pusat sudah ada tanda-tanda untuk refocusing lagi. Tapi itukan prediksi jangan sampai turun ji,” beber Nimal.
Lebih lanjut ia menyampaikan, meskipun pemerintah telah membuka wisata hotel di beberapa daerah seperti di Palopo, Wajo, dan Bantaeng, nyatanya semua terisi. Bahkan terdapat daftar tunggu.
Kendati demikian, ia bersyukur karena masyarakat di Sulsel sudah mulai sadar akan pentingnya isolasi.
“Di DKI paling banyak itu klaster keluarga. Jadi itu tadi terupdate kita ini karena orang Sulawesi Selatan sadar. Mereka semua isolasi,” ungkapnya.
“Dan satu yang saya minta memonitor itu orang-orang yang selesai atau masih ada di dalam untuk apakah dalam pelayanan wisata Covid-19 ini semua puas sesuai dengan harapannya. Tidak sesuai kan saya pusing juga,” imbuh Nimal.