MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Jelang Natal 2019 dan tahun baru 2020, pihak pengelola Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, PT. Angkasa Pura membuka pelayanan Posko Terpadu.
Posko Terpadu ini resmi dibuka pada hari Kamis (19/12/2019) pagi, di terminal kedatangan Bandar Udara Sultan Hasanuddin, kabupaten Maros.
Tujuan pokok dibukanya Posko Tetpadu angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 tersebut, untuk memastikan bahwa pelayanan prima bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan udara.
“Ya tujuannya sih supaya pelayanan kita bisa maksimal. Apalagi di momen-momen seperti ini. Siapa tau ada pelayanan kita yang kurang, ya bisa dikeluhkan di posko ini,” ujar Slamet Riyadi selaku kepala Posko Terpadu.
“Kami prediksi ini tanggal 21 sampai tanggal 23 menjadi puncak arus mudik bagi penumpang. Jadi kami siap melayani 24 jam di posko ini. Intinya kita mau bantu semua penumpang yang menggunakan jasa kita di Bandara ini,” lanjut Slamet.
Terkait jenis pelayanannya sendiri, pria berkacamata tersebut mengaku bahwa pihaknya akan selalu mereport data perhubungan udara terkait kesiapan dan pergerakan lalulintas udara.
BACA:Â Kapolres Bone Cek Kesiapsiagaan Personel Jelang Natal dan Tahun Baru 2020
BACA:Â Jelang Natal dan Tahun Baru, Telkomsel Jamin Stabilitas Jaringan
“Jadi pelayanan kita di sini mereport data perhubungan udara terkait pergerakan penumpang, pesawat, kargo, serta kesiapan fasilitas di Bandara,” terangnya.
“Kita juga sudah siapkan posko kesehatan, siapa tau ada penumpang yang mau pergi jauh tapi kesehatannya terganggu, kami bisa bantu di sini,” lanjutnya.
Pihak yang terlibat dalam posko ini tidak hanya dari pihak Angkasa Pura saja, tetapi melibatkan beberapa pihak yang berkompeten di bidang ini.
“Sebenarnya cukup banyak, tapi yang dilibatkan di posko ini ada 119. Itu dari TNI AU, Polisi, Basarnas, BMKG, Unsur Pramuka, berbagai kalangan lain, dan yang terakhir adik-adik dari ATKP Makassar,” beber Slamet.
Sementara posko pelayanan terpadu sendiri akan berlangsung hingga awal bulan Januari 2020 mendatang.
“Sesuai dengan instruksi Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara sampai dengan tanggal (6/1/2020),” tutup Slamet.
