24 C
Makassar
Saturday, December 14, 2024
HomeDaerahPemkab Gowa Pastikan, Peserta Ijtima yang Meninggal Bukan Karena Covid-19

Pemkab Gowa Pastikan, Peserta Ijtima yang Meninggal Bukan Karena Covid-19

- Advertisement -

GOWA,SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memastikan peserta Ijtima Zona Asia 2020, Sukardi (65) yang meninggal dunia pada Jumat (20/3) lalu bukan karena terjangkit virus corona atau Covid-19.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, dr Salahuddin berdasarkan hasil pemeriksaan darah yang dilakukan pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.

dr Salahuddin mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan darah yang dilakukan kepada Almarhum Sukardi tidak menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi karena virus.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa leukosit atau darah putihnya normal dan limfosit tinggi. Jika terinfeksi virus tanda-tandanya leukosit tinggi namun ini rendah. Begitupun limfositnya dibawah standar normal,” ujar katanya, Senin (30/3/2020).

Sementara untuk pemeriksaan PCR tidak dilakukan pihak rumah sakit karena sudah tidak memungkinkan untuk mengambil swap (cairan) nya. Pasalnya proses pengambilan swap tidak bisa dilakukan karena mulut jenazah tidak bisa terbuka.

“Swapnya itu kan harus buka mulut dengan hidungnya. Jadi dia hanya sempat diambil darahnya dan darahnya juga sangat terbatas hanya mampu didapat itu setengah CC,” katanya lagi.

Hasil laboratorium ini setidaknya mendukung hasil pemeriksaan sebelumnya yang menganggap bahwa korban meninggal akibat serangan jantung. Karena sebelum meninggal korban tidak memiliki gejala-gejala yang mengarah kepada Covid-19.

“Memang arahnya ke sana (jantung) karena riwayatnya memang sebelumnya itu dia selalu nyeri dada dan ada riwayat dari keluarganya menurut temannya itu ada sakit jantung . Juga tidak ada riwayat demamnya dan tidak ada batuk, yang ada nyeri dada dan riwayat hipertensi,” jelasnya.

Sebelumnya Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombespol dr. Farid Amansyah mengungkapkan, korban meninggal di duga akibat penyakit jantung karena tidak ditemukan tanda-tanda Covid-19.

“Sebelum shalat dhuhur beliau sempat terjatuh dan sebelumnya memang ada riwayat itu sakit jantung. Sehingga memang kalau tidak dilakukan autopsi kita perkirakan meninggal karena jantung dan beliau sudah berumur 65 tahun sehingga kemungkinan memang meninggal karena itu (jantung),” ujarnya.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img