SULSELEKSPRES.COM – Ulama Syekh Ali Jaber di serang orang tak dikenal saat melakukan dakwah di Masjid Shalahuddin Lampung, ia terkena tusukan di otot bagian atas tangan kanan.
Syekh Ali Jaber diserang saat sedang mengisi tausiyah yang berjudul “Memperbaiki Hati”. Acara itu diketahui berlangsung mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana mengakui bahwa hingga saat ini pihak penyidik masih sulit menentukan motif pelaku penyerangan Syekh Ali Jaber pada Minggu (13/9) saat melakukan ceramah.
Dia menuturkan bahwa dalam pemeriksaan sebagai tersangka usai ditangkap, pelaku menyampaikan hal-hal yang tidak logis sehingga penyidik masih mendalami keterkaitan antara pelaku dengan korban dalam insiden tersebut.
“Bukan mendengar ceramah, sebelumnya itu dia pernah mengikutinya gitu. Pernah lihat di tv, lihat live-nya Syekh Ali Jaber ini. Dia juga sering mengikuti di Youtube,” kata Rezky dilansir dari CNNIndonesia, Senin (14/9).
“Kalau terlihat dari penyampaian itu belum logis,” lanjut dia.
Menurut Rezky, penyerangan itu pun dilakukan pelaku setelah mendengar informasi bahwa Syekh akan melakukan ceramah di Masjid Fallahudin, Kota Bandar Lampung, yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari tempat tinggalnya.
Polisi mengamini bahwa hal tersebut kemudian mendorong pelaku menyerang Syekh dalam acara tersebut. Namun demikian, dia mengatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara korban dengan pelaku secara pribadi sebelum insiden penyerangan terjadi.
“Kami masih profiling segala sesuatunya apa motif yang selain itu,” ujar dia.
Dia pun menjelaskan bahwa sementara ini masih sulit untuk menyimpulkan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa. Setelah dilakukan observasi dan wawancara oleh penyidik bersama psikiater, kata Rezky, pelaku masih dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Penyidik juga masih akan mendalami pengakuan dari kerabat bahwa pelaku sudah depresi sejak empat tahun lalu.
“Ada asumsi yang menyampaikan dia gangguan jiwa segala macem, ya proses tetap jalan kan. Tidak mempengaruhi proses penyidikan itu,” kata Rezky.
“Tapi yang bersangkutan kalau gila beneran gak bisa di interogasi kan. Ada tanya ada jawab kan ya,” pungkas dia.