MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, memberikan gebrakan baru dalam menangani pandemi Covid-19 yang ada di kota Daeng.
Terobosan anyar ini diwujudkan melalui program Makassar Recover, yang rencananya bakal diluncurkan malam ini, Jumat (5/3/2021) pukul 20.00 Wita, di jalan Amirullah, kota Makassar, dan bisa disaksikan secara live baik melalui media daring maupun televisi nasional.
“Konsepnya adalah presentasi, menjelaskan kepada masyarakat kita masih launching. karena kita ini bukan hanya kampanye sekedar kampanye, tapi membangun trust, membangun kepercayaan,” ujar Danny, Kamis (4/3/2021).
“Sehingga kita harus dengan tv nasional, karena berhubungan dengan banyak hal, bukan hanya Makassar, tapi seluruh masyarakat Sulsel, dan Indonesia yang mau masuk kota makassar, semua harus tahu, bahwa ada mekanisme Makassar Recover,” lanjutnya.
Meski digelar secara virtual, namun akan ada sekitar 100 orang yang akan hadir secara langsung di lokasi, dengan kapasitas ruangan mencakup 500 orang.
“Full virtual, ada yang hadir sekitar 100 dari kapasitas ruangan 500, yang diundang itu dari Forkopimda provinsi, kota, para dokter, IDI, dan perwakilan relawan,” jelasnya.
Adapun alasan Danny menggelar launching di rumah pribadinya, sebab pihaknya tidak ingin membangun kesan mewah di masyarakat.
“Lokasi di Jl Amirullah, karena kira tidak mau di hotel, karena saya tidak mau nanti ada kesan, baru mulai sudah mewah-mewahan. Seandainya kita punya fasilitas di Balaikota, saya lakukan di situ, tapi tidak ada tempat yang representatif untuk melaunching seperti ini, jadi saya putuskan biar di Amirullah, karena kan tidak bayar,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam program ini, Danny akan melibatkan banyak pihak. Seperti, relawan, paramedis, kelurahan, dan kecamatan. Mereka nantinya terjun langsung ke warga untuk melakukan pemeriksaan.
“Ada 10 Ribu relawan, 5000 paramedik, 306 dokter, dan sekitar 300 manajemen kelurahan dan kecamatan berserentak memeriksa ke warga dengan sistem smart city,” ujar Danny
“Semua warga dikaberikan barcode, agar hasil status kesehatan masuk disitu dan kita mengontrol status kesehatan bertingkat, mulai dari sehat, penyintas, OTG, ringan, sedang dan berat,” pungkasnya.