GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa kembali menggelar Festival Bedug dan Takbiran Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 68 tim ikut meramaikan kegiatan tahunan tersebut.
Kepala Dinas Sosial Gowa Syamsuddin Bidol mengatakan, Festival Bedug dan Takbiran tahun ini adalah yang kedelapan kalinya digelar. Pada kegiatan ini sekitar 68 kelompok peserta dari tiga kategori yang ditetapkan.
Masing-masing 40 kelompok peserta dari kategori SKPD, 10 kelompok peserta dari kategori profesional dan 18 kelompok peserta dari kategori pemula.
“Untuk kategori profesional diikuti para sanggar seni dari berbagai kabupaten/kota di Sulsel. Sementara untuk kategori pemula diikuti pada tingkat pelajar,” katanya di sela-sela pembukaan.
Selain itu lanjutnya, untuk kategori profesional ada empat kabupaten/kota yang ambil bagian yakni Kabupaten Maros, Kota Makassar, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Bantaeng.
Sementara untuk total hadiah bagi peserta yang berhasil masuk ke finalis sebesar Rp50 Juta dengan pembagian Rp30 Juta untuk pemenang pada kategori profesional dan Rp20 juta pada kategori pemula. Ditambahkan dengan hadiah-hadiah dari sponsor sekaligus memperebutkan piala bergilir.
“Untuk malam ini yang akan tampil adalah kategori SKPD, malam kedua kategori profesional dan malam ketiga adalah kategori pemula. Untuk kategori SKPD tidak masuk ke tahap finalis,” ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut pemerintah dapat mengajak masyarakat untuk menyemarakkan syiar islam sebagai media untuk melestarikan nilai budaya tradisional, dan religius di Kabupaten Gowa.
Sementara, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengatakan, kegiatan rutin pada Bulan Ramadhan ini bertujuan meningkatkan dan melestarikan budaya seni umat Islam di dalam menjalankan ibadah dan amaliah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Menurut Wabup, pukulan bedug pada takbiran adalah simbol panggilan atau ajakan untuk berbuat dan meraih kemenangan setelah menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh. Olehnya dengan adanya festival ini diharapkan dapat mendorong generasi muda Islam untuk berakselerasi dengan tradisi dan budaya Islam agar merasa bangga dengan karya dan apresiasi seni religi yang ditampilkan.
“Ini kita harapkan dapat menumbuhkan perasaan damai dan senang terhadap budaya lokal yang syarat dengan nilai-nilai Islam. Tak hanya itu menjadi media silaturahmi dakwah dan syiar,” harapnya.
Penulis: M. Syawal