MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Organisasi Pemuda Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD) menggelar aksi unjuk di Simpang jalan Pettarani-Hertasning depan Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Makassar, Jumat (27/10/2017).
Unjuk rasa dilakukan KP-GRD diketahui merupakan bentuk tindakan nyata pemuda dalam menyikapi berbagai rentetan kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, khusunya di Makassar.
Menurut Ketua Umum KP-GRD, Andi Etus Mattumi, momentum hari Sumpah Pemuda merupakan titik dimana pemuda harus mengambil sikap dalam melakukan tindakan nyata menyikapi setiap problem kebangsaan yang ada, terutama tindakan korupsi yang telah terjadi disekitarnya.
“Di Makassar sendiri ada dugaan kasus korupsi atas pengadaan pohon ketapang kencana yang menggunakan APBD Kota Makassar sebesar 9,3 Milyar rupiah, kasus yang telah dilimpahkan pihak satreskrim Polrestabes Makassar kepada pihak BPK untuk dilakukan Audit,” ungkap Etus dalam keterangan Persnya.
Lebih lanjut, kata Etus, kasus yang sementara diproses tersebut rupanya sampai saat ini belum mendapati titik terangnya, sehingga menjadi tanda tanya besar ada apa? kenapa pihak penegak hukum mandek dalam proses transisi demokrasi pasca reformasi untuk memberantas atau menghapus segala bentuk tindak pidana korupsi yang menghambat proses kemajuan bangsa.
“Kami menduga ada kongkalikong antara pihak yang melakukan penyidikan dengan oknum yang diduga melakukan tindak pidana korupsi,” tegas Etus.
Hal tersebut dinilai tindakan melawan hukum, shingga KP-GRD semakin tidak percaya dengan BPK sebagai auditor yang seharusnya independen dalam melaksanakan tugasnya tanpa tendensi dan kepentingan politik.
Untuk itu, KP-GRD menuntut, agar secepatnya kasus korupsi pohon ketapang kencana Pemerintah Kota Makassar segera di usut tuntas, KP-GRD juga meminta agar fungsu BPK dikembalikan dan hasil audit dugaan korupsi pohon ketapang kencana segera dikeluarkan.