BONE, SULSELEKSPRES.COM – Salah seorang koordinator aksi demo pada 11 April 2021 di Kabupaten Bone, Ali Arisandi mengalami insiden kecelakaan saat aksi bakar ban. Korban pun menderita luka bakar serius dan akhirnya dilarikan ke RSUD Tenriawaru untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sejumlah mahasiswa menyirami ban dengan bahan bakar minyak (BBM). Sementara Ali yang berada di lokasi langsung menendang ban yang sudah disiram BBM tersebut. Nahasnya, korban terpeleset dan terbaring di atas bensin yang meluber di badan jalan. Belum sempat terbangun, ban yang terlempar 3 meter dari arah korban tiba-tiba dibakar oleh rekannya.
Seketika api menjalar hingga membakar sekujur tubuh korban. Mahasiswa yang lain langsung membuka almamater yang dikenakan korban untuk memadamkan api di tubuhnya. Namun api sudah telanjur membakar tangan dan wajah bagian kanan.
Luka bakar serius akibat percikan api saat aksi bakar ban membuatnya langsung dilarikan ke RSUD Tenriawaru. Sementara teman lainnya tetap melanjutkan orasi.
“Jendlap (koordinator aksi) Kak yang jadi korban luka bakar tadi. Pas nabuang tadi bensin langsung terbakar di badannya itu api. Anggota juga sudah mi nabawa ke RS,” kata salah seorang peserta aksi.
Sementara Kapolres Bone AKBP Ardiansyah mengungkapkan, pihaknya meminta kepada mahasiswa agar berhati-hati dalam melakukan aksi. Kalau perlu jangan melakukan aksi pembakaran ban karena sangat beresiko.
“Contohnya demo dari ini, salah satu adik mahasiswa menjadi korban kebakaran dari aksi pembakaran ban yang dilakukan di perempatan lampu merah. Kejadian ini saya harap menjadi bahan pembelajaran bagi adik-adik mahasiswa,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 300 massa dari Kelompok Cipayung Plus Bone, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bone dan Kantor DPRD Bone.
Ada 5 tuntutan mahasiswa yang disuarakan.
“Kami dengan tegas menolak penundaan pemilu, menolak gagasan 3 periode, menolak kelangkaan dan kenaikan BBM, menolak kenaikan sembako, dan menolak kenaikan PPN,” ujar perwakilan dari HMI IAIN Bone Rafli.
Berdasarkan pantauan sulselekspres.com massa datang di kantor Bupati Bone pada pukul 11.00 Wita bergantian melakukan orasi mulai dari perwakilan HMI, PMII, Sapma, dan BEM. Massa meminta meringsek masuk ke dalam halaman kantor bupati, namun dihalangi oleh petugas.
Tak berselang lama Wakil Bupati Bone H Ambo Dalle keluar menemui peserta aksi, dan berdialog langsung.
“Berkaitan dengan kenaikan BBM menjadi kewenangan pusat, kalau kita melihat penjelasan kementerian terkait, dari pengaruh harga secara global sehingga Indonesia harus melakukan penyesuaian,” kata Wabup Bone dua periode.
Mantan Ketua DPRD Bone ini menambahkan, bukan berarti pemerintah daerah tidak berbuat, diakuinya belum waktunya memang dinaikkan karena masih pandemi. Kalau kemudian berkaitan pajak PPN itu berkaitan dengan pemerintah pusat yang mungkin PPN ini dinaikkan dalam rangka menutupi pendapatan negara.
“Saya mohon maaf kalau tidak bisa memberikan penjelasan detil, oleh karena itu perjuangan anak-anakku sekalian adalah perjuangan kita semua. Kami mendukung perjuanganmu semua,” pungkasnya.