Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State Dimulai

Peletakan Batu Pertama RS Indonesia di Myanmar/ KEMLU.GO.ID

MYANMAR, SULSELEKSPRES.COM – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Myaung Bwe, Rakhine State Myanmar resmi dimulai dengan dilakukannya acara ground breaking atau peletakan batu pertama (19/11).

Dilansir dari situs resmi kementerian luar negeri, acara dihadiri Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi, sebagai perwakilan pemerintah Indonesia. Juga hadir Menteri urusan Rakhine State Myanmar, perwakilan kementerian kesehatan Myanmar, perwakilan MERC, perwakilan tokoh masyarakat setempat, tokoh masyarakat agama Budha dan Islam dan dihadiri ratusan warga setempat.

Mengingat acara groundbreaking berada di wilayah utara Rakhine State yang masih di pandang rawan, atas permintaan Pemerintah Myanmar di saat akhir, Menlu RI yang awalnya dijadwalkan hadir pada acara groundbreaking tersebut batal hadir.

Hal ini karena Pemerintah Myanmar tidak bisa memberikan pengamanan optimal sesuai standar untuk tamu resmi Pemerintah setingkat Menteri, mengingat pasukan keamanan Myanmar sedang difokuskan untuk mengamankan KTM ASEM di Naypyidaw yang dihadiri oleh sekitar 53 pejabat Menteri dan setingkat Menteri dari Eropa dan Asia.

RS ini adalah wujud kontribusi masyarakat Indonesia untuk masyarakat di Rakhine State. Rumah Sakit Indonesia akan menyediakan pelayanan kesehatan untuk seluruh komunitas di Myaung Bwe secara inklusif, tidak memandang suku, agama dan latar belakang. Diharapkan Rumah Sakit ini akan rampung pada pertengahan 2018.

RS Indonesia didirikan di lahan seluas 12.000 m² dengan luas total bangunan 8.000 m² termasuk akomodasi staf kesehatan dan gedung utama rumah sakit. Rumah sakit tersebut dibangun dengan biaya sekitar US$ 1,8 juta hasil kerja sama Pemerintah Indonesia antara lain dengan kontribusi masyarakat Indonesia termasuk Palang Merah Indonesia, berbagai LSM, dan sektor swasta.

Peletakan batu pertama ini menandakan dimulainya pembangunan tahap kedua untuk pembangunan akomodasi staf medis dan tahap ketiga untuk pembangunan gedung utama. Tahap pertama pembangunan untuk pemetaan dan konstruksi pagar sebelumnya telah selesai sejak bulan September 2017.

RS Indonesia ini dibangun dengan menggunakan sumber daya materiil dan tenaga kerja setempat sebagai bentuk konkrit Indonesia untuk membantu meningkatkan peluang ekonomi masyarakat lokal selain menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap rumah sakit tersebut.

Bantuan RS Indonesia ini merupakan bagian dari komitmen dan solidaritas Pemerintah dan Masyarakat Indonesia bagi Myanmar dan Masyarakat Rakhine State.

Sebelumnya Indonesia juga telah menyampaikan bantuan US$ 1 juta untuk pembangunan 4 Sekolah pada tahun 2014, 10 kontainer bantuan kebutuhan dasar pada Desember 2016 dan pembangunan 2 sekolah di Sittwe yang telah diresmikan Menlu RI pada Januari 2017.