MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti mengungkapkan, bahwa Hari Juang Kartika diinspirasikan dari perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang bertugas dan bertanggung jawab atas keamanan masyarakat Indonesia dan menjaga kehormatan NKRI.
Sebagai dampak kekalahan dalam Perang Dunia II, dimana Jepang menyerahkan negara jajahannya termasuk Indonesia kepada Sekutu.
Kehadiran Tentara sekutu di Semarang tepatnya tanggal 20 Oktober 1945 dipimpin Jenderal Bethel dengan misi utama, untuk melucuti senjata pasukan Jepang, membebaskan Tentara Sekutu yang ditahan Jepang selama PD II dan menjaga keamanan dan ketentraman dengan tidak mengganggu kedaulatan RI.
“Namun pada kenyataanya, sekutu yang diboncengi Belanda, bertindak arogan dan berupaya menancapkan kembali kolonialisme di Indonesia. Hal itulah yang menyulut kemarahan Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Ambarawa dan sekitarnya,” ungkapnya.
Insiden Air di Ambarawa, penyerangan sekutu terhadap markas-markas TKR, penyiksaan dan pembunuhan terhadap rakyat memunculkan semangat nasionalisme dan patriotisme seluruh rakyat Indonesia untuk mengusir sekutu di Bumi Ambarawa.