MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Mantan calon gubernur Sulsel Nurdin Halid tidak menerima koalisi gemuk dikalahkan oleh kolom kosong di Pilwali Makassar.
Munafri Arifuddin yang berpasangan dengan dr. Andi Racmatika Dewi (Appi-Cicu) dinyatakan kalah dari pertarungan melawan kolom kosong sesuai hasil quick count sejumlah lembaga survei.
Padahal, Appi-Cicu adalah pasangan tunggal yang dibeking 10 partai besar, sebut saja Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PAN, PDIP, PKS, Hanura, PPP, PKB dan PKPI.
Oleh karena itu, Nurdin Halid sama sekali tidak menerima kekalahan yang dialami partainya di Pilkada Kota Makassar, lantaran yang di lawan partai besar itu adalah kolom kosong.
“Itu semua kita mau kaji masa yang tidak ada gambarnya bisa menang, itu sesuatu yang tidak bisa diterima secara akal. Pasti ada tsunami ini tidak hanya partai Golkar tapi seluruh partai Appi-Cicu,” tegas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu, Minggu (1/7/2018).
Menurut politisi senior di Golkar itu, akan melakukan evaluasi ulang atas kekalahan di beberapa daerah, termasuk di Kota Maka sendiri. Sebab, sejak jaman reformasi partainya selalu menurun sampai Pilkada serentak 2018 ini.
“Mungkin jarang calon gubernur, calon bupati yang memamfaat partai sebagai pemenangan. Saya tidak akan biarkan ada oknum di Golkar ini yang berkarakter penghianat, saya akan sapuh bersih itu,” pungkasnya.
Terkhusus di Sulsel, mantan Ketua Harian DPP Partai Golkar ini, akan membentuk tim khusus untuk melakukan evaluasi dimana saja kesalahan yang menjadi indikator kekalahan di Pilgub dan beberapa daerah yang ikut dalam Pilkada serentak 2018 ini.
“Saya telah membentuk tim ivestigasi untuk mencari tahu kenapa bisa suara kita disitu (Daerah tempat Nurdin Halid kalah) yang selama ini tiba-tiba drop drastis ini perlu ada kajian,” tutupnya.
Penulis: Abdul Latif