SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah (NA) mengecam tindakan razia buku yang dilakukan kelompok yang mengatasnamakan diri Brigadir Muslim Indonesia (BMI) pada toko buku Gramedia, Makassar belum lama ini.
“Pelaksanaan razia ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mereka mungkin belum membaca dan memahami sepenuhnya isi buku tersebut,” ucap NA sata dimintai keterangan, Senin (5/8/2019).
BACA:Â Sekda Provinsi Buka Munas FDGBI II
Kata NA, pelarangan buku mesti berlandaskan aturan. Ia pun berjanji akan menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Kita akan panggil ormas tersebut, kita akan berikan pemahaman agar mereka mengerti. Negara kita berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, dan ajaran komunis jelas terlarang. Tetap segala tindakan harus berlandaskan aturan dan perundang-undangan,”
Meski dikecam pelbagai pihak hingga Gubernur Sulsel, Ketua BMI, Zulkifli tetap bersikukuh razia buku yang mereka lakukan tidaklah melanggar hukum. Ia pun siap bertanggung jawab atas tindakannya.
BACA:Â Temui Gubernur, Bupati Sidrap Laporkan Tiga Masalah di Daerahnya
“Kalau menurut saya [melanggar hukum], insya Allah tidak. Saya ini ketua dan pasti saya bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan,” ucapnya saat dihubungi, Senin (5/8/2019).
Ia mengatakan, tindakan yang mereka lakukan mengacu pada Tap MPRS Nomor 25 tahun 1966 tentang larangan penyebaran ajaran Marxisme, Leninisme, dan Komunisme. Menurutnya, sudah menjadi kesadaran bagi kelompoknya untuk mencegah penyebaran pemahaman tersebut.
Meski begitu, ia tetap menyerahkan urusan tersebut kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki apakah tindakannya melanggar hukum atau tidak.
“Soal masalah hukum biar menjadi wilayah kepolisian, kita serahkan ke aparat aja,” ucapnya.
Perihal pemanggilan BMI oleh Gubernur NA, ia mengaku siap. Menurutnya, itu memang hak Gubernur Sulsel.
“Ga papa kalau beliau mau panggil saya, saya pasti datang,” tandasnya.