MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Aksi nyentrik Andi Jamal Kamaruddin Dg. Masiga saat melakukan aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel), Jumat (25/3/2022).
Koordinator Lembaga Advokasi Om Bethel Law Investigation itu mengebakan pakaian bergaya adat Kerajaan Gowa mendatangi Kantor DPRD Sulsel dalam rangka meminta dukungan sekaligus mengadukan nasib kliennya yang menjadi korban atas aksi dugaan mafia tanah yang ada di Kabupaten Gowa.
Ia mengungkapkan masalah yang dihadapi kliennya telah bergulir lama. Bahkan, kata Andi Jamal, kliennya sampai mengadu juga hingga ke Kapolri selaku pimpinan tertinggi Polri.
“Kasus yang kami laporkan ini mengenai kasus dugaan mafia tanah yang diduga melakukan pemalsuan surat serta menggunakannya sebagai bukti dalam persidangan. Kasus ini sendiri bergulir di Polres Gowa dan hingga kini tak ada kepastian hukum,” terang Andi Jamal.
Dalam menggelar aksinya di depan gerbang DPRD Sulsel, Andi Jamal sempat melempari gerbang Kantor DPRD Sulsel dengan batu lantaran pihaknya dihalangi masuk ke gedung DPRD Sulsel untuk sampaikan aspirasi.
Buat teman-teman media, tadi saya sengaja lempar gerbang DPRD Sulsel karena gerbangnya tutup, seakan kami tak dibiarkan masuk menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat di sini,” kata Andi Jamal.
Meski demikian, ketegangan antara Andi Jamal dengan aparat pengamanan yang berjaga di gerbang Kantor DPRD Sulsel tidak berlangsung lama, karena pihak DPRD Sulsel akhirnya ingin menemui dan menerima aspirasi yang akan disampaikan oleh pihak Andi Jamal.
“Tadi akhirnya kami diterima oleh pak dewan perwakilan dari fraksi Partai Gerindra. Dia berjanji segera musyawarahkan masalah yang ada sebelum nantinya mengatur pertemuan dalam RDP dengan semua pihak nantinya,” jelas Andi Jamal.
Ia berharap legislator DPRD Sulsel ke depannya bisa membantu kliennya sebagai masyarakat kecil yang sedang mencari keadilan.
“Kita juga sudah pernah menemui Kapolda Sulsel dan kasus ini sudah tiga kali digelar perkara di Polda Sulsel. Bahkan sampai Bareskrim kita adukan. Tapi lagi-lagi rekomendasi dari Bareskrim untuk melanjutkan penyelidikan tidak diindahkan oleh Polda Sulsel maupun Polres Gowa. Ada apa penegakan hukum kita ini. Bukankah Kapolri sudah cukup tegas menyatakan untuk berperang melawan para mafia tanah?,” ungkap Andi Jamal.
Ia berharap Kapolri bisa bertindak tegas dan segera mencopot Kapolda Sulsel dan Kapolres Gowa serta mengganti seluruh penyelidik Polres Gowa yang menangani kasus ini karena dianggap sudah tidak memperlihatkan kinerja profesionalnya.