SULSELEKSPRES.COM – Aktivis Nicho Silalahi mengkritik Gubernur Jakarta Anies Baswedan usai menyerukan shalat gaib untuk putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz.
Nicho membandingkan sikap dan perlakuan Anies terhadap Eril dengan tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) dalam insiden baku tembak di jalan tol KM 50 Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu.
Anies saat itu dianggap diam dan tak menyerukan ada shalat gaib, berbeda dengan peristiwa meninggalnya Eril.
“Satu orang meninggal itu bencana kemanusiaan tapi giliran rakyat dibantai cuma angka statistik, beginilah watak penguasa saat anak koleganya menjadi korban tapi dia diam saat rakyat dibantai seperti kejadian KM 50 dll, Kenapa kau ga serukan semua Masjid Jakarta Salat Gaib ?” tulis Nicho melalui akun Twitternya, dilihat (4/6/2022).
Satu orang meninggal itu bencana kemanusiaan tapi giliran rakyat dibantai cuma angka statistik, beginilah watak penguasa saat anak koleganya menjadi korban tapi dia diam saat rakyat dibantai seperti kejadian KM 50 dll, Kenapa kau ga serukan semua Masjid Jakarta Salat Gaib ?
😔 https://t.co/mHtKm5R6Fv pic.twitter.com/vNRV35o7pA— Nicho Silalahi ( Nicholas Frans Giskos ) (@Nicho_Silalahi) June 3, 2022
Menurut Nicho, seorang pemimpin seperti Anies harusnya berlaku adil terhadap semua.
“Yang dinyinyiri itu pemimpin. Sebab dia pemimpin seluruh umat, pemimpin itu harus berlaku adil, untuk anak koleganya dia menyerukan seluruh masjid sholat gaib tapi giliran rakyatnya dibantai dia tidak bersuara.” katanya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyerukan agar masjid di Jakarta menggelar salat gaib untuk Eril, putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu.
“Kepada Karo Dikmental, harap segera membuat ajakan dan imbauan kepada seluruh masjid di Jakarta agar mendirikan shalat ghaib pasca shalat Jumat bagi ananda Emmiril Khan Mumtaz, putra dari Ibu Atalia dan Bapak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), yang hilang di sungai Aare, Bern, minggu lalu,” ujar Anies, dalam keterangannya, Jumat (3/6/2022).
Seperti banyak diberitakan, Putra Sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtaz (Eril) hilang di sungai Aare, Swiss sejak 26 Mei lalu dan belum ditemukan hingga sekarang.
Pihak keluarga meyakini Eril telah meninggal dunia karena tenggelam, meskipun pencarian masih terus dilakukan.
