24 C
Makassar
Wednesday, July 3, 2024
HomeHeadlineAlasan TKN Jokowi-Ma'ruf Tak Jadikan Ahok Pendulang Suara

Alasan TKN Jokowi-Ma’ruf Tak Jadikan Ahok Pendulang Suara

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf memastikan tidak akan melibatkan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dalam tim.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut diakui bisa mendatangkan suara, namun disisi lain dianggap juga bisa merugikan.

Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romarhumuziy mengatakan, semua partai pendukung Jokowi-Ma’ruf sepakat tidak akan memanfaatkan Ahok di Pilpres 2019. Alasannya, Ahok secara kajian lebih banyak mendatangkan defisit ketimbang surplus elektoral untuk pasangan nomor urut 01 itu.

BACA: Lewat Simpang Susun Semanggi, Ahok: Pak Yusmada Top Ini

“Penilaian kita, dampak positif negatifnya itu defisit untuk paslon ini. Jadi, overall-nya, lebih banyak defisitnya ketimbang surplusnya,” kata Romi dalam program ‘Layar Pemilu Tepercaya’ di CNN Indonesia TV, dilansir dari CNN Indonesia (25/1/2019).

Penilaian dampak negatif Ahok itu berdasarkan pemetaan sosial media dengan menggunakan perhitungan dan metode ilmiah.

Dari pemetaan itu, Romi menuturkan Jokowi berpotensi mendulang suara jika melibatkan Ahok. Namun hasil pemetaan juga menunjukkan ada potensi defisit suara di saat yang bersamaan.

BACA: TKN Tuding Kubu Prabowo Bentuk Rekayasa Kekacauan Jika Jokowi Menang

“Melalui ukuran ilmiah dan berbagai metode, apa yang kita lakukan dampak negatif lebih besar dari dampak positif yang tercipta. Saran kita, dari pada dapat suara di sini tapi yang di sana hilang, ya sudahlah kita gak dapat suara di sini, tapi yang lain tidak berkurang,” kata Romi.

Jokowi disebut Romi juga belum akan bertemu Ahok. Dia menyadari hal itu bisa saja menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung Jokowi yang juga mendukung Ahok. Namun Romi kembali menegaskan ada pertimbangan dampak negatif yang harus diperhitungkan dalam menyikapi Ahok.

BACA: TKN Jokowi-Ma’ruf Ancam Pecat Kader Membelot, Nurdin Halid Bilang Begini

Dampak negatif itu tak lepas dari label yang melekat pada Jokowi. Kata Romi, ada empat label yang dilekatkan pada Jokowi dan belum berubah sampai saat ini. Label itu adalah antek asing; antek aseng; komunis; dan anti-Islam.

“Perkembangan dari anti-Islam ini kan persekusi ulama, penistaan agama, dan Ahok masuk ke dalam salah satu temanya. Ini kan harus kita mitigasi,” ujar Romi.

Meskipun demikian, Jokowi dan Ahok disebut tetap berkawan baik. Tidak dilibatkannya Ahok dianggap bukan berarti keduanya ada masalah.

(*)
spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img