MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Pemerhati Lingkungan Makassar menggelar aksi, di pertigaan jalan AP. Pettarani – Alauddin, Makassar, Kamis (31/5/2018).
Kordinator lapangan aksi, Rahmat Hidayat menjelaskan, demonstrasi yang digelar ini merupakan bentuk dari kampanye dalam menolak penebangan pohon akibat dampak dari proyek pembangunan jalan layang Pettarani.
“Rezim infrastruktur… dengan leluasa telah mengotakatik tata kota, Proyek pembangunan jalan layang jalan AP. Pettarani menjadi fondasi tiang-tiang beton,” ujarnya.
Proyek jalan layang sepanjang 4,3 km, yang dikerja oleh tiga korporasi, PT. Bosowa Marga Nusantara, Wika Beton, dan Nippon Koei-Indo (Jepang), menurut Rahmat, hal itu hanyalah usaha untuk memastikan, proyek kolaborasi antar korporasi dan pemerintah tetap berjalan lancar.
BACA:Â Tangkal Aksi Terorisme, Kemendagri Gandeng Badan Siber dan Sandi Negara
“Namun ada berbagai keganjalan dalam proyek ini, terutama Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang sama sekali tidak mengakomodir, perihal permasalahan RTH yang semakin menyusut di Kota Makassar,” tegasnya.
Dalam Permen PU nomor: 5/PRT/M/2008, terkait RTH pada suatu kota seminimal mungkin memenuhi persentase 30%, namun menurut Rahmat, di kota Makasar sendiri, angka tersebut jauh merosot dibawah.