MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Setelah sekian bulan, dugaan kasus korupsi dana hibah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, akhirnya naik ke tahap penyidikan.
“Hari ini kasus dugaan tindak pidana korupsi penyelewengan dana hibah Pemkot Makasar kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar dari tahap penyilidikan naik ke sidik,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes (pol) Dicky Sondani di Mapolda Sulsel, Rabu (30/1/2019).
BACA: Soal Penarikan Barang Elektronik, Komisioner Salahkan Sekretaris KPU Makassar
Sejak diperkarakan, pihak Ditreskrimsus Polda Sulsel telah memeriksa sejumlah saksi, kata Dicky. Dan pemeriksaan tersebut bakal kembali digelar pada tahap penyidikan.
“(25) Saksi akan kembali kita periksa. Ini untuk proses lebih pendalam lagi untuk menetapkan tersangka,” paparnya.
Di tahap penyidikan, pihak penyidik akan meneruskan pencarian jejak penggunaan anggaran yang diselewengkan sebanyak Rp60 miliar tersebut.
BACA; Tak Lunasi Utang, Puluhan Barang Elektronik KPU Makassar Disita
“Siapa pengguna, yaitu Sekretaris KPU Makassar. Setelah ditetapkan tersangka. Kita akan paparkan juga kerugian negara,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kerugian negara dalam kasus tersebut ditaksir mencapai Rp60 miliar. Duit sebanyak itu, dialokasikan sebagai dana hibah untuk Pilwalkot Makassar 2018 lalu.
Dana hibah pada 2018 naik walau kandidat paslon hanya dua, sebelumnya Pilwakot 2014 anggaran hibah hanya Rp42 miliar kepada 10 kandidat.
Sampai saat ini pun penyidik Tipikor Polda Sulsel juga telah melakukan pemeriksaan terhadap komisioner KPU Makassar seperti, Kepala Divisi Wahid Hasyim Lukman, dan Divisi Parmas dan SDM Ando Shaifuddin, Kasubag Umum Keuangan dan Logistik Mustar Jaya, Kasubag Hukum KPU Adrianti Ismail, Kasubag Data KPU Aryanti Arudji. Dan tak hanya itu, beberapa Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) juga telah menjalani pemeriksaan.
