SULSELEKSPRES.COM – Manfaat susu penting sebagai sumber kalsium, protein, lemak, serta berbagai vitamin untuk tumbuh kembang anak. Meski begitu, susu tidak mengandung zat besi maupun serat. Perlu diperhatikan juga, susu mengandung kalori yang tinggi, sehingga jumlah asupannya perlu diperhatikan.
Terlalu banyak minum susu justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada anak.
BACA: Susu Goreng Jadi Edukasi Andalan Mahasiswa KKN Unifa Kelurahan Suangga
Dilansir dari laman Alodokter, anak usia 1-8 tahun setidaknya perlu minum 250 ml susu per hari dan sebaiknya tidak lebih dari 500 ml per hari atau setara dengan 2 gelas kecil. Minum susu atau produk olahannya (keju, yoghurt) secara berlebihan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, seperti:
Sulit buang air besar atau sembelit
Susu tidak mengandung serat, sehingga mengonsumsinya secara berlebihan bisa memicu Si Kecil sulit buang air besar atau sembelit. Selain itu, anak yang terlalu banyak minum susu akan merasa kenyang dan malas mengonsumsi makanan bergizi lain, seperti sayur dan buah-buahan.
Perilaku tersebut semakin menambah kemungkinan anak sembelit. Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak yang minum lebih dari 500-700 ml susu per hari. Untuk menjaga kesehatan saluran cerna Si Kecil, setidaknya pilihlah susu yang telah diperkaya dengan prebiotik.
Kelebihan berat badan hingga obesitas
Susu sapi formula umumnya tinggi kalori dan lemak, sehingga bila dikonsumsi terlalu banyak, dapat membuat anak mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas. Apalagi bila Si Kecil gemar mengonsumsi susu dengan perisa dan gula tambahan atau bahkan susu kental manis.
Kekurangan zat besi
Tidak semua susu anak telah diperkaya dengan zat besi. Padahal, mineral ini diperlukan untuk penyaluran oksigen ke seluruh tubuh. Jika kekurangan zat besi, Si Kecil bisa nampak letih, malas makan, hingga sering sakit.
Ketika anak terlalu banyak minum susu, ia kemungkinan akan menjadi lebih malas makan karena sudah terlanjur kenyang. Hal ini bisa membuatnya kekurangan asupan makanan yang mengandung zat besi, sehingga ia lebih berisiko mengalami anemia.