24 C
Makassar
Tuesday, July 9, 2024
HomePolitikBawaslu Sulsel Ajak Siswa MAN 2 Makassar Waspadai Hoaks

Bawaslu Sulsel Ajak Siswa MAN 2 Makassar Waspadai Hoaks

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerjasama dengan MAN 2 Makassar dan Mafindo Makassar menggelar kegiatan Madrasah Anti Hoaks. Kegiatan ini dibuka sekaligus dilakukan prosesi launching oleh Lolly Suhenty selaku Anggota Bawaslu RI Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat di Aula PSBB MAN 2 Makassar Kamis (21/12/2023).

Kepala Madrasah MAN 2 Makassar Hj Darmawati SAg., MPd dalam sambutannya mengajak pada seluruh insan MAN 2 Makassar baik guru maupun peserta didiknya untuk menjadi pionir anti hoaks.

“Kalau istilahnya itu saring dulu baru sharing. Sebelum percaya terhadap suatu informasi lihat dulu apakah informasi itu sudah betul. Karena di era teknologi informasi ini semua bisa diedit bahkan suara pun bisa dimanipulasi,” ujarnya.

Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad yang juga ikut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan pada para peserta Madrasah Anti Hoaks untuk berhati-hati terhadap berita palsu. Karena sangat bertentangan dengan nilai-nilai intelektual dan agama.

“Kami berterimakasih MAN 2 Makassar dan Mafindo bersama-bersama dengan Bawaslu Sulsel membuat Madrasah Anti Hoaks. Kegiatan ini bukan hanya untuk hari ini tapi akan terus berlanjut,” ujarnya.

Ada pun Lolly Suhenty dalam sambutannya mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen menangkal hoaks. Termasuk mengajak siswa MAN 2 Makassar berhati-hati pada informasi yang menyesatkan. “Begitu terima info perlu dicek dulu apakah ada sumber yang bisa diverifikasi atau tidak. Informasi ini baik atau tidak,” ujarnya.

Lolly menyebut siswa madrasah sebagai kaum intelektual organik yang harus hadir di masyarakat dan terlibat untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. Termasuk terlibat aktif dalam memberantas hoaks. “Siswa madrasah bukan hanya sekadar pelajar. Tapi tanggung jawab banyak melekat pada kita,” ujarnya.

Lolly juga mengingatkan pada siswa MAN 2 Makassar jika saat ini sudah memasuki masa Pemilu 2024. Tantangan yang dihadapi sangat besar khususnya dalam memberantas hoaks. Karena derasnya arus informasi kepemiluan di media sosial.

Lolly mengajak untuk selalu bersikap kritis terhadap informasi dan menyalurkan suara dengan memilih pemimpin yang tepat. “Pemimpin yang akan datang akan dipilih sebentar lagi. Harus memilih pemimpin yang benar supaya tidak menyesali di kemudian hari. Pastikan hak suara Anda tersalurkan,” ujarnya.

Pada kegiatan ini, pemaparan materi diberikan sepenuhnya pada Mafindo Makassar. Ada tiga fasilitator yang terlibat dalam memberikan materi mengenai Pengindraan Hoaks untuk Pemilu. Pada kesempatan ini, Koordinator Mafindo Makassar Andi Fauziah Astrid menjelaskan mengenai cara pencegahan hoaks atau prebunking.

“Pemilu seringkali dirusak oleh informasi termanipulasi atau hoaks. Selain cek fakta, pengindraan hoaks atau prebunking, bisa dilakukan. Tujuannya untuk memberikan strategi membangun ketahanan terhadap hoaks.

Lebih lanjut Astrid menjelaskan jika hoaks terjadi bukan karena kebetulan. Tapi kekurangan atau ketidaksepahaman dalam informasi yang tersedia tentang suatu topik atau isu tertentu. “Selain itu terjadi kekosongan pengetahuan atau pemahaman besar antara apa yang sudah diketahui dan apa yang sebenarnya perlu diketahui,” tandasnya.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerjasama dengan MAN 2 Makassar dan Mafindo Makassar menggelar kegiatan Madrasah Anti Hoaks. Kegiatan ini dibuka sekaligus dilakukan prosesi launching oleh Lolly Suhenty selaku Anggota Bawaslu RI Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat di Aula PSBB MAN 2 Makassar Kamis (21/12/2023).

Kepala Madrasah MAN 2 Makassar Hj Darmawati SAg., MPd dalam sambutannya mengajak pada seluruh insan MAN 2 Makassar baik guru maupun peserta didiknya untuk menjadi pionir anti hoaks.

“Kalau istilahnya itu saring dulu baru sharing. Sebelum percaya terhadap suatu informasi lihat dulu apakah informasi itu sudah betul. Karena di era teknologi informasi ini semua bisa diedit bahkan suara pun bisa dimanipulasi,” ujarnya.

Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad yang juga ikut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan pada para peserta Madrasah Anti Hoaks untuk berhati-hati terhadap berita palsu. Karena sangat bertentangan dengan nilai-nilai intelektual dan agama.

“Kami berterimakasih MAN 2 Makassar dan Mafindo bersama-bersama dengan Bawaslu Sulsel membuat Madrasah Anti Hoaks. Kegiatan ini bukan hanya untuk hari ini tapi akan terus berlanjut,” ujarnya.

Ada pun Lolly Suhenty dalam sambutannya mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen menangkal hoaks. Termasuk mengajak siswa MAN 2 Makassar berhati-hati pada informasi yang menyesatkan. “Begitu terima info perlu dicek dulu apakah ada sumber yang bisa diverifikasi atau tidak. Informasi ini baik atau tidak,” ujarnya.

Lolly menyebut siswa madrasah sebagai kaum intelektual organik yang harus hadir di masyarakat dan terlibat untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. Termasuk terlibat aktif dalam memberantas hoaks. “Siswa madrasah bukan hanya sekadar pelajar. Tapi tanggung jawab banyak melekat pada kita,” ujarnya.

Lolly juga mengingatkan pada siswa MAN 2 Makassar jika saat ini sudah memasuki masa Pemilu 2024. Tantangan yang dihadapi sangat besar khususnya dalam memberantas hoaks. Karena derasnya arus informasi kepemiluan di media sosial.

Lolly mengajak untuk selalu bersikap kritis terhadap informasi dan menyalurkan suara dengan memilih pemimpin yang tepat. “Pemimpin yang akan datang akan dipilih sebentar lagi. Harus memilih pemimpin yang benar supaya tidak menyesali di kemudian hari. Pastikan hak suara Anda tersalurkan,” ujarnya.

Pada kegiatan ini, pemaparan materi diberikan sepenuhnya pada Mafindo Makassar. Ada tiga fasilitator yang terlibat dalam memberikan materi mengenai Pengindraan Hoaks untuk Pemilu. Pada kesempatan ini, Koordinator Mafindo Makassar Andi Fauziah Astrid menjelaskan mengenai cara pencegahan hoaks atau prebunking.

“Pemilu seringkali dirusak oleh informasi termanipulasi atau hoaks. Selain cek fakta, pengindraan hoaks atau prebunking, bisa dilakukan. Tujuannya untuk memberikan strategi membangun ketahanan terhadap hoaks.

Lebih lanjut Astrid menjelaskan jika hoaks terjadi bukan karena kebetulan. Tapi kekurangan atau ketidaksepahaman dalam informasi yang tersedia tentang suatu topik atau isu tertentu. “Selain itu terjadi kekosongan pengetahuan atau pemahaman besar antara apa yang sudah diketahui dan apa yang sebenarnya perlu diketahui,” tandasnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img