SULSELEKSPRES.COM – Proses detoksifikasi juga terjadi dalam tubuh saat puasa. Berbagai macam toksin (racun) yang tersimpan dalam lemak terpecah dan dapat dikeluarkan dari tubuh.
Setelah beberapa hari berpuasa, ada hormon yang meningkat yaitu endorfin. Hormon yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan ini menyebabkan perbaikan kewaspadaan, daya kognitif, dan kesehatan mental.
Namun, pembatasan asupan cairan bisa menyebabkan tubuh kita kehilangan beberapa elektrolit tubuh. Sebuah penelitian Attarzadeh Hosseini SR et al (2013) menunjukkan bahwa terdapat penurunan komposisi air dan potasium selama puasa.
Namun, pembatasan cairan ini sudah tergantikan oleh fungsi ginjal yang sangat efisien mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga kita tidak jatuh pada keadaan dehidrasi selama menjalankan ibadah puasa.
Yang terjadi pada organ tubuh saat kita berpuasa. Nah, untuk melihat beberapa perubahan fungsi organ selama kita puasa, yuk, kita perhatikan penjelasan berikut ini, dilansir dari hellosehat.com:
– Mulut
Produksi kelenjar air liur tetap bekerja untuk mencegah mulut jatuh pada kondisi kering. Hal ini untuk menurunkan kemungkinan bau mulut.
– Lambung
Produksi asam lambung menurun. Hal ini untuk mencegah terkikisnya dinding lambung oleh asam karena tidak adanya makanan yang digiling, sehingga luka lambung dapat terhindarkan.
– Liver
Memecah penyimpanan glukosa sebagai sumber energi pertama.
– Kantung empedu
Memekatkan cairan empedu untuk persiapan metabolisme lemak pada saat berbuka.
– Pankreas
Dalam keadaan normal, pankreas berfungsi memproduksi insulin, sebuah hormon yang merubah glukosa dari makanan agar dapat disimpan sebagai cadangan energi.
Selama puasa, produksi insulin berhenti dan hormon ini memberitahu liver untuk memecah penyimpanan glukosa yang ada pada liver. Produksi digestive juice pun menurun.
– Usus kecil
Produksi olahan makanan berhenti, proses penyerapan nutrien berhenti dan hanya terdapat gerakan reguler usus kecil tiap 4 jam.
– Usus besar
Penyerapan air dikontrol untuk menjaga keseimbangan cairan.
Agar tetap sehat saat kita berpuasa
Asupan makanan dan minuman yang seimbang memegang peranan yang penting selama puasa. Untuk mencegah pemecahan protein otot, asupan makanan kita sebaiknya terdiri dari makanan sumber energi, seperti cukup karbohidrat dan lemak. Asupan dua zat ini tidak boleh kurang ataupun berlebihan karena akan mempengaruhi proses fisiologi puasa.
Begitu pun asupan cairan, terutama konsumsi air putih. Konsumsi air yang cukup yaitu 2500 ml/24 jam atau setara 8 gelas air/hari membantu ginjal agar tidak bekerja berlebihan.
Dengan memahami perubahan tubuh saat puasa, kita mampu dengan bijak memenuhi kebutuhan tubuh kita. Selamat berpuasa sehat!



