MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Puncak Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) yang ke 73 Tahun menjadi momentum untuk menyampaikan torehan karya khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyampaikan, beberapa capaian proyek strategis yang telah dilakukan dari PU Sulsel, baik pembangunan jalan nasional, dan pembangunan bendungan.
“Sekarang ini boleh di kata semua sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, khusus bendungan ini menjadi kebutuhan kita, karena Sulawesi Selatan ini salah satu penyangga pangan nasional,” ungka Nurdin Abdullah saat ditemui di Lapangan Upacara Taman Pakui, Makassar, Senin (3/12/2018).
Meski demikian, gubernur kedua yang bergelar Profesor di Sulsel itu, tetap terus optimis dan terus berharap kedepannya, pemerintah bersama masyarakat Sulsel, harus saling merawat, bangunan yang telah dicapai dari pemerintah sendiri.
“Nanti berharap kedepan ini harus kita harus jaga hulu, jangan-jangan bendungannya dibangun dengan biaya yang sangat mahal, hulunya kita tidak pilihara,” ujar mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Apalagi lanjutnya, khususnya daerah Luwu Raya dinilainya masih sangat bagus dan harus betul-betul dijaga perombakan hutannya, khusus bagian selatan daerah disekitar sungai Jeneberang ini harus dibarengi dengan konservasi, supaya bendungan yang dibangun ini terjaga dengan baik.
“Tentu kita senantiasa terus berharap bahwa kedepan program-program strategis kita, program jangka panjang kita terus dikawal dan atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan terimakasih kepada teman-teman UPR (Pekerjaan Pmum dan Perumahan Rakyat) khususnya kepada kepala balai jalan nasional. Saya kira beliau sudah berpikir secara optimal, bahkan bukan bendungan saja, tapi sekarang masuk ke sungai-sungai talut dan sebagainya,” jelasnya.
Dengan sejumlah pencapaian tersebut, guru besar Unhas Makassar ini, menilai pekerjaan selama ini menjadi salah satu hadia untuk Indonesia dan khususnya bagi Sulsel. “Kado ulang tahun 73 ini sangat besar,” pungkasnya.
Penulis: Abdul Latif