24 C
Makassar
Saturday, December 14, 2024
HomeEkbisBerkat KUR dan Resep Manjur, Bakso Tawangsari Kian Mujur

Berkat KUR dan Resep Manjur, Bakso Tawangsari Kian Mujur

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kini semakin digencarkan oleh pemerintah kota Makassar, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi pegiat usaha yang tidak memiliki modal besar dalam merintis usahanya.

Beberapa waktu lalu ketua Dewan Perwakian Rakyat Daerah (DPRD) kota Makassar, Rudianto Lallo, mengungkapkan jika UMKM memang harus diperkuat demi menopang tumbuh kembangnya ekonomi kerakyatan di kota Makassar.

Hal itu juga yang menjadi alasan Rudianto Lallo menggenjot pengawasan dan pemerataan bantuan dari pihak pemerintah maupun swasta, melalui beberapa regulasi. Salah satu hal yang patut didukung adalah program perbankan, dalam hal ini Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perkembangan ekonomi rakyat. Salah satunya ya kita perkuat pengawasan di lapangan, supaya pegiat UMKM tidak kalah bersaing dengan beberapa usaha besar. Salah satu program yang harus kita dukung ya KUR,” ujar Rudianto Lallo.

Tidak bisa dipungkiri keberadaan KUR memang menjadi solusi tersendiri bagi pelaku usaha kecil. Hal itu pula yang dirasakan oleh Rendi, pengusaha Bakso Ayam Tawangsari yang saat ini sudah mengembangkan usahanya dengan mebuka cabang baru.

“Dulu awalnya Cuma ikut-ikut bapak pergi jualan bakso. Jadi gerobak bakso bapak saya mangkal di perempatan jalan Langgau-Pettapunggawa,” Rendi berkisah saat ditemui reporter Sulselekspres.com di warung cabangnya, kantin Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.

“Awalnya usaha bakso ini punya bapak saya mas. Jadi saya Cuma bantu-bantu saja. Tapi pada saat saya sudah menginjak semester empat di kampus, dan bapak juga mulai berkurang tenaganya, ya saya ambil alih usaha ini. Kebetulan dikasih kepercayaan sama bapak,” lanjut Rendi.

BACA: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Makassar Siap Optimalkan Pengawasan Pasar

Di awal peralihan pengelolaan usaha, pemuda 27 tahun tersebut mengaku kesulitan mengembangkan Bakso Tawangsari. Lima tahun berjalan ia merasa usahanya masih stagnan dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan. Sampai akhirnya ia berinisiatif mebuka cabang di tempat baru.

Rendi mengaku risiko yang ia ambil memang cukup besar, tetapi hal itu ia lakukan demi menopang kehidupan keluarga yang lebih baik.

“Alhamdulillah usaha saya berkembang, tetapi tidak begitu signifikan. Akhirnya ada saran dari teman untuk ambil dana KUR. Kemudian saya mengajukan permohonan dan dikabulkan. Alhamdulillah mas, setelah itu saya bisa buka cabang dan omzet saya meningkat,” terang Rendi.

“Pengambilan pertama saya itu 20 juta. Karena saya lancar selesaikan cicilan, akhirnya saya ditawari lagi. Di pengamilan kedua saya dapat 25 juta. Alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih berjalan lancar. Apalagi proses dan syaratnya juga tidak rumit,” beber Rendi.

Berkat pinjaman KUR, omzet yang diperoleh Rendi juga semakin meningkat. Rendi mengaku pendapatan bersih perharinya sebelum mengambil KUR hanya berada di kisaran 300-400 ribu rupiah. Tetapi saat ini omzet yang diperoleh Rendi sudah bisa sampai 2,2 bahkan 2,5 juta perhari.

Saat ini Rendi memiliki tiga karyawan di warungnya. Ia mengaku kewalahan melayani pelanggan sendiri, sebab warungnya selalu diserbu pengunjung stiap harinya. Hal ini menjadi wajar, sebab bakso racikan sarjana ekonomi tersebut memiliki ciri khas tesendiri dengan bahan dasar daging ayam.

“Kalau sendiri kan kewalahan. Soalnya ya begini mas, setiap hari ramai. Alhamdulillah. Mungkin karena bakso saya beda dengan yang lainnya. Soalnya kan bahan dasar bakso saya itu daging ayam, makanya rasanya beda, lebih kenyal dan tidak seperti bakso yang lainnya,” jelas Rendi.

Selain dari cita-rasa yang berbeda, Rendi mengaku pelayanan prima juga menjadi hal utama. Karena baginya, pelanggan merupakan pihak yang harus dilayani dengan baik dan sepenuh hati.

“Pelayanan juga menjadi perhatian saya mas. Bagi saya pelayanan prima itu yang paling utama. Jadi ya ramah, akrab sama pelanggan, supel, jangan murung-murung. Pakaian juga rapi seperti ini,” tutur Rendi sambil memperlihatkan kemeja biru tua yang ia kenakan.

Perkembangan usaha Rendi yang terbilang baik tersebut rencananya bakal diperlebar lagi tahun depan. Ia mengaku sudah mempersiapkan rencana di tempat barunya nanti.

“Ya doakan saja mas, tahun depan saya ada rencana buka cabang lagi. Kemungkinan sih di sekitaran jalan Bandang atau Tentara Pelajar sana,” tutup Rendi.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img