SULSELEKSPRES.COM – Pendiri Microsoft Bill Gates memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir pada akhir dan kehidupan kembali normal 2021 di negara maju atau kaya. Namun kondisi ini belum tentu terjadi di negara maju.
Penyebabnya, vaksin belum terdistribusi merata ke sejumlah negara berkembang dan miskin. Pasalnya, negara-negara ini tidak memiliki dana besar untuk memesan vaksin Covid-19 seperti yang dilakukan oleh negara maju.
Agar pandemi corona berakhir di Bumi, Bill Gates mengajukan tiga syarat. Berikut syaratnya seperti dikutip dari situs Bill & Melinda Gates Foundation dalam CNBCIndonesia, Jumat (9/10/2020):
Pendanaan untuk membeli vaksin
Ketika vaksin tersedia masalah berikutnya adalah bagaimana membeli vaksin. Butuh dana besar untuk membeli miliaran vaksin bagi negara-negara miskin. Disinilah organisasi Gavi dan Global Fund bisa bekerja.
Saat ini perusahaan vaksin telah berkomitmen untuk mengabaikan keuntungan perusahaan dengan menjual vaksin semurah mungkin, tetapi pendanaan publik tetap dibutuhkan.
Kapasitas produksi vaksin
Saat ini miliaran dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan di dunia telah dipesan oleh negara maju atau negara kaya. Negara berkembang dan negara miskin kurang memiliki akses terhadap vaksin karena tak punya kemampuan melakukan negosiasi dengan perusahaan farmasi untuk beli vaksin.
Kondisi ini tidak baik dan bisa merugikan negara maju. Sebab akan banyak warga di negara berkembang dan miskin terinfeksi dan bahkan meninggal karena Covid-19. Negara kaya juga berpotensi terinfeksi ulang karena pandemi tak beakhir.
Untuk itu perusahaan vaksin harus meningkatkan kapasitas produksi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memastikan vaksin disetujui, didistribusikan secara luas sedini mungkin.
Sistem distribusi vaksin
Masalah yang tak kalah penting ketika miliaran dosis vaksin sudah diproduksi dan dana sudah tersedia adalah pendistribusian vaksin, mengirimkan vaksin kepada orang-orang di seluruh dunia.
Perlu dilakukan penguatan sistem kesehatan, baik dari para tenaga medis dan infrastruktur pendukungnya. Sebab menemukan kasus Covid-19 di bagian termiskin dunia butuh jaringan dan petugas kesehatan utama.