25 C
Makassar
Sunday, December 22, 2024
HomeNasionalBisa Jadi Bahan Senjata, Tanah Jarang RI Cari Investor

Bisa Jadi Bahan Senjata, Tanah Jarang RI Cari Investor

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah RI tengah mencari negara yang akan menjadi investor untuk komoditas rare earth atau tanah jarang di Indonesia. Komoditas rare earth bisa menjadi bahan baku pembuatan senjata.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah menawarkan ke negara-negara yang siap menjadi investor, seperti Amerika Serikat (AS). Saat ini investor yang sudah siap adalah China, akan tetapi demi menjaga iklim investasi di Indonesia, ia enggan menyerahkan ke negara tersebut.

“Ini kita juga memang dilematis, karena rare earth kan paling banyak diproduksi di Tiongkok, Amerika sendiri begitu di banned oleh Tiongkok itu kelabakan juga. Nah investor yang paling cepet sekarang itu Tiongkok, nah kalau kita semua kasih Tiongkok nanti semua mental,” kata Luhut dilansir dari CNBCIndonesia, Senin (27/7/2020).

Luhut kini tengah mencari investor lain selain China, agar negara lain berkesempatan untuk mengembangkan tanah jarang ini. “Jadi kita ya memelihara ekuilibrium kita cari investor, apakah Amerika mau, kita coba atau yang lain,” jelasnya.

BACA: Hasil Tes Negatif, Rocky Gerung Sempat Kuatir Jokowi Terpapar Corona

Menurutnya mencari investor itu bukan hal yang sederhana seperti yang orang lain lihat dan pikirkan. Namun juga harus pas dengan kepentingan nasional kita.

“Jadi kita harus melihat nasional interest kita, tidak sekedar hanya terima orang datang investasi, tidak begitu ceritanya. Ada perhitungan strategi kita, pertimbangan geopolitik sebelum memutuskan itu dan seberapa banyak yang akan kita berikan, nggak akan kita berikan semua,” ucapnya.

Usulan penggunaan rare earth sebagai bahan pembuatan senjata merupakan hasil pembicaraan antara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Tanah jarang ini banyak di temukan di daerah yang menghasilkan timah, seperti di Bangka Belitung.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img