MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pengelola Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kota Makassar, Thamrin Paelori, mengatakan bahwa salah satu kesulitan pengembangan kesenian kepada anak-anak dan masyarakat adalah cara pandang orangtua terhadap kesenian.
Dia menjelaskan, bahwa kebanyakan orang termasuk orangtua siswa tidak menyadari pentingnya kesenian dalam kehidupan dam sangat bermanfaat. Meskipun, dalam pengembangan kesenian tidak bisa dilihat dalam waktu singkat seperti yang lain.
BACA:Â Tingkat Minat Seni, Kemendikbud Lakukan Gerakan Seniman Masuk Sekolah
“Tantangannya itu datang dari orangtua. Bahkan guru-guru sendiri kadang menganggap bahwa seni bukam bagian yang penting dalam pengembangan pribadi anak. Sehingga, kreativitas itu tidak berkembang,” katanya, Selasa (11/12/2018).
Olehnya itu pihaknya ingin bahwa kegiatan tersebut bisa menjadi event besar atau tahunam yang melibatkan semua sekolah baik negeri maupun swasta untuk terlibat dalam gerakan seniman masuk sekolah meskipun dilakukan secara mandiri.
BACA:Â Usung Tari Kreasi Rambu Solo, Mahasiswa Stikes Mega Resky Raih Juara Lomba Seni dan Tari
Sekedar informasi, gerakan sekolah masuk sekolah tersebut merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengenalkan kembali anak-anak yang ada di seluruh Indonesia tentang seni dan budaya.
Khusus GSMS di Kota Makassar pengelola yang dipercayakan untuk menggelar kegiatan tersebut, melibatkan 36 sekolah dan 36 seniman yang ada di Kota Makassar sebagai gerakan awal mengenalkan seni kepada anak-anak.