SULSELEKSPRES.COM – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menegaskan, harus ada tindakan nyata untuk mengatasi lonjakan Covid-19 di Indonesia.
“Tentu ada rasa was-was. Tapi khawatir saja tidak cukup. Kita harus bertindak,” ujar Reisa dalam kegiatan penyampaian perkembangan terkini terkait implementasi PPKM Darurat, Sabtu (10/7), dilansir dari cnninfonesia.com.
Reisa mengingatkan, tindakan itu harus berdasarkan informasi yang akurat dan valid. Untuk itu, seseorang tidak dianjurkan menelan mentah-mentah semua informasi tanpa melakukan pengecekan, misalnya di situs covid19.go.id atau kemkes.go.id demi mendapatkan rujukan yang tervalidasi. Dia menekankan, pembuat dan penyebar informasi bohong tak pernah terjun langsung membantu orang lain yang terinfeksi Covid-19.
Di sisi lain, justru tenaga kesehatan dan relawan yang mempertaruhkan hidup setiap hari untuk menyelamatkan nyawa.
“Hanya percaya informasi yang valid dari pemerintah dan otoritas kesehatan negeri ini karena di balik mereka ada jutaan orang yang bertanggung jawab dan berada di garis terdepan dalam penyelamatan nyawa orang Indonesia,” kata Reisa.
Berikutnya, setelah menerima informasi yang valid maka harus segera diketahui tindakan yang perlu dilakukan jika terjadi situasi terburuk. Dalam konteks penularan varian delta yang lebih cepat, masyarakat diharapkan mengetahui cara pencegahan yang efektif, antara lain dengan memakai masker dobel. Penggunaan masker dobel diakui medis memberi perlindungan lebih, yaitu dengan melapisi masker medis memakai masker kain di bagian luar. Senada, Reisa juga mengatakan bahwa pemakaian cairan pencuci tangan tidak asal saja.
“Terapkan cara cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer,” ujarnya.
Sementara itu, pemerinta saat ini masih terus menggalakkan vaksindi massal dan tetus mengimbau penerapan Prokes kesehatan. Satgas Covid-19 sendiri berharap, upaya pemutusan mata rantai penyebaran virus ini, mendapat dukungan semua pihak.