25 C
Makassar
Thursday, December 12, 2024
HomeHeadlineDanny-Fatma Diperiksa Polisi

Danny-Fatma Diperiksa Polisi

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pihak Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar secara resmi memeriksa pasangan calon walikota dan wakil walikota Makassar nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi.

Pemeriksaan ini berkaitan dengan kasus dugaan tindakan Money Politic (Politik uang) yang dipraktikkan oleh pasangan jagoan partai Gerindra dan Partai Nasdem.

Kasus yang menyeret nama pasangan calon nomor urut 1 ini berawal dari beredarnya video bagi-bagi beras di salah satu posko pasangan ADAMA yang ada di Kecamatan Panakkukang.

Video tersebut kemudian diperkarakan oleh salah satu tim hukum kandidat nomor urut 2, Munafri Arifuddin – Abdul Rahman Bando, ke pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kota Makassar.

BACA: Diperkarakan ADAMA, Pengacara Mileneal Rame-rame Bela Erwin Aksa

Setelah pihak Bawaslu melakukan penelusuran dan menemukan bukti-bukti, Bawaslu kemudian meneruskan laporan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti pada tahap penyidikan.

Setelah menerima laporan dari pihak Bawaslu, pihak kepolisian kemudian memanggil pasangan calon nomor urut 1 tersebut untuk menjalani pemeriksaan, yang berlangsung hari ini, Senin (19/10/2020).

Menurut keterangan tim kuasa hukum Danny-Fatma, Akhmad Rianto, dalam pemeriksaan ini Danny Pomanto dicecar 17 pertanyaan oleh tim pemeriksa.

“Hari ini memang benar sebagai paslon itu kembali dipanggul kepolisian. Materi pemanggilan mengenai adanya indikasi video penurunan sembako. Kita juha tdiak tahu itu. Ada sapnduk paslon. Itu bukan spanduk resmi yang kami buat,” ujar Rianto.

BACA: Elektabilitas ADAMA Tinggi, MRP : Wajar karena Dicampur Beras

“Ada 17 pertanyaan seputar kejadian dan pak Danny tidak ada ada tim sukses,” lanjutnya kepada awak media.

Pasca pemeriksaan, Danny Pomanto kemudian menggelar konferensi pers di kediamannya, jalan Amirullah, kota Makassar, untuk memberikan keterangan terkait pemanggilan dirinya ke Polrestabes Makassar.

Danny Pomanto mengaku, dirinya nya diperiksa sebagai saksi dalam pemeriksaan tersebut. Bahkan ia juga merasa heran kenapa kemudian video tersebut beredar dan mengarah pada dirinya. Padahal, sebelum video tersebut beredar, ada paslon lain yang gencar bagi-bagi beras.

“Pemeriksan tadi sebagai sanki dari tuduhan paslon nomor urut 2, terkait bagi-bagi beras. Ada 17 pertanyaan. Saya juga heran, yang suka bagi-bagi beras sebelum video beredar bukan kita,” ujar Danny.

“Saya sampaikan ke polisi bahwa sebelumnya ada bagi-bagi beras di Madukelleng, di rumah salah satu paslon, maka jangan sampai ini ji tapi pakai kita punya dan kami dituduh,” jelasnya.

Lebih jauh Danny memberi warning kepada pihak pelapir, bahwa saat ini masyarakat sedang merasakan kemarahan. Ia menganggap warga sudah tahu siapa yang baik, diukur dari pengalaman pada tahun 2018 lalu.

“Itu kan spontan dan tidak pernah diduga. Letupan kemarah rakyat. Ini sinyal, jangan buat rakyat marah dengan penangan pilkada yang tidak adil atau ada tendensius tertntu. Rakyat Makassar sudah punya referensi 2018,” jelas Danny.

“Masyarakat tahu siapa yang muncul. Mari kita jaga dan jangan sampai memicu munculnya provokator dari peristiwan ini. Saya tidak pernah perintahkan masyarakat datang. Makanya saya bilang semua aman dan silakan pulang. Ini jadi bagian warnig kita semua.”

“Biarkan masyarakat memilih yang terbaik. Masyarakat Makasaar cerdas,” tegas Danny.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img