MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Makassar tetap bersikukuh dan tidak merubah pendirian untuk tetap menggelar debat kandidat kedua di Jakarta.
Meskipun sejumlah pihak turut menyayangkan hal ini. Sebab, pada debat perdana, salah seorang tim sukses dari pasangan calon Munafri Arifuddin – Abdul Rahman Bando Appi-Rahman) mengalami insiden penikaman di lingkungan debat.
Meski begitu, pihak KPU Makassar tetap melakukan evaluasi atas kejadian tersebut dan memutuskan debat kedua tetap berlangsung di Jakarta.
Hal ini ditegaskan oleh Komisioner KPU Makassar Divisi Sosialisasi, Parmas, dan Pendidikan Pemilih, Endang Sari, saat dikonfirmasi oleh Sulselekspres.com.
“Kami KPU Makassar sangat prihatin atas kejadian tersebut. Terkait kejadian yang terjadi di luar lokasi pelaksanaan debat. Tapi sekali lagi, soal keamanan dan peristiwa yang terjadi bukan wewenang kami untuk mengomentari,” ujar Endang, Rabu (11/11/2020).
Terkait alasan keamanan yang dianggap tidak maksimal jika debat berlangsung di Jakarta, Endang menilai tingkat kerawanan di Makassar justru jauh lebih raan. Sebab, kehadiran massa berpeluang lebih besar ketimbang di Jakarta.
“Pertama, soal keamanan adalah soal yang dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. Mari kita menunggu proses penyelidikan pihak keamanan. Kedua, jika ditanyakan soal di Jakarta tidak ada jaminan. Maka analogi yang sama bisa dijadikan alasan,” jelas Endang.
“Panasnya Pilkada Makassar ternyata sampai di Jakarta. Maka, jika dibalik, di Jakarta yang jauh, ancaman soal keamanan bisa terasa, apalagi jika dilaksanakan di Makassar,” lanjutnya.
Di sisi lain, Endang menegaskan pelaksanaan Pilkada serentak ini disepakati untuk dilanjutkan atas dasar dua hal penting, yaitu penerapan protokol kesehatan yang ketat dan jaminan kesehatan bagi semua kalangan untuk bebas dari penularan Covid-19.
“Selain itu, prinsip pelaksanaan pemilihan serentak lanjutan dilaksanakan dengan dua ketentuan, pertama menerapkan protokol kesehatan pencegahan pengendalian Covid-19.”
“Yang kedua, memperhatikan kesehatan dan keselamatan penyelenggara pemilihan, pemilih, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilihan,” tegas Endang.
Dengan begitu, sekali lagi Endang menegaskan pihak KPU kota Makassar belum ada rencana untuk mengalihkan lokasi debat. Sehingga kemungkinan besar debat kedua tetap berlangsung di Jakarta.
“Sejauh ini belum ada perubahan rencana tempat pelaksanaan debat kedua. Kalau soal waktu nanti kita akan sampaikan di kemudian hari,” terang Endang.
Senada dengan Endang, Komisioner KPU kota Makassar, Gunawan Mashar, turut membenarkan hal tersebut. Menurut Gunawan, sejauh ini KPU Makassar belum melakukan persiapan khusus dan membahas lebih jauh terkait rencana pelaksanaan debat kedua.
Hal itu bukan karena lalai dan tidak menjadi prioritas, melainkan saat ini Komisioner KPU Makassar tengah sibuk melakukan serangkaian tahapan-tahapan lain menuju Pilwali Makassar (9/12/2020) mendatang.
Selain itu, beberapa Komisioner juga sedang mengikuti sejumlah agenda, termasuk pelatihan pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sirekap yang digelar oleh KPU RI.
“Pasca debat kemarin kami belum pleno lagi terkait debat kedua. Karena saat ini anggota KPU Makassar fokus kembali pada tahapan-tahapan yang lain, seperti pencetakan surat suara dan persiapan Tungsura,” jelas Gunawan.
Meski begitu, Gunawan mengaku pihaknya segera menyelesaikan sejumlah persiapan terkait pelaksanaan debat kandidat putaran kedua.
“Tapi secepatnya kami akan membahas hal itu,” tutup Gunawan saat dikonfirmasi Sulselekspres.com via Whats App, Rabu (11/11/2020).
Diketahui, debat kandidat kedua Pilwali Makassar 2020 ini akal mengulas seputar Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Penataan Kawasan Perkotaan dan Ekonomi.