SULSELEKSPRES.COM – Penggiat media sosial Denny Siregar memberikan tanggapan terkait kabar adanya sekelompok anak yang masih dibawah umur ditangkap aparat saat hendak ikut aksi 1812.
Menurut dia, kelompok pembela Habib Rizieq tersebut selalu berupaya menjadikan anak-anak sebagai tameng dan media propoganda. Melibatkan anak dibawah umur disebut sebagai upaya mendapat simpati publik.
“Anak2 selalu mereka jadikan tameng dan media propaganda,” kata Denny Siregar melalui akun media sosialnya, (18/12/2020).
“Ketika ada kerusuhan dan ada anak2 jadi korban, maka mrk akan besarkan apinya. Foto korban anak2 akan mrk sebarkan spy bs menggulung simpati org awam. Pola kalian udah ketahuan, gitu2 aja sebenarnya..” tambahnya.
Anak2 selalu mereka jadikan tameng dan media propaganda..
Ketika ada kerusuhan dan ada anak2 jadi korban, maka mrk akan besarkan apinya. Foto korban anak2 akan mrk sebarkan spy bs menggulung simpati org awam.
Pola kalian udah ketahuan, gitu2 aja sebenarnya.. https://t.co/VcX9fVFfEe
— Denny siregar (@Dennysiregar7) December 18, 2020
Diketahui, aksi 1812 digelar untuk menuntut Habib Rizieq dibebaskan dari tahanan. Sejumlah massa dari berbagai daerah datang menyuarakan aspirasinya.
Rizieq menjadi tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) dan telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, sejak Minggu (13/12/2020).
Massa aksi ini terdiri dari simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI).
Selain meminta dibebaskannya Habib Rizieq, mereka juga meminta keadilan dan mengungkap di balik penembak terhadap enam orang laskar FPI beberapa waktu lalu.