MAKASSAR – Setelah berkunjung ke makam Arung Palakka, Cagub Sulsel dari Golkar Nurdin Halid (NH) ziarah ke makam Raja Gowa ke-16 Sultan Hasanuddin, di Bontoala, Gowa, Jumat (25/8/2017).
Di makam Sultan Hasanuddin, kedatangan NH menyita perhatian warga setempat. Tidak sedikit warga yang datang berjabat tangan dan berselfie ria bersama Ketua Harian DPP Golkar tersebut.
Sejumlah pengendara yang melintas di jalan bahkan menepi untuk sekadar melihat NH dari dekat. Ada pula yang memberanikan diri berjabat tangan.
“Yah cukup senanglah. Ternyata Pak Nurdin Halid orang baik. Murah senyum. Saya penasaran Pak, selama ini cuma lihat di televisi, tapi sekarang ketemu langsung. Pak NH bagi saya orang sukses yang rendah hati,” kata Supriadi, warga Gowa, yang mengaku saban hari melintas di depan makam itu saat berangkat kerja.
Di makam Sultan Hasanuddin, NH juga berdoa bersama adik kandungnya, Nursyam Halid, berikut tim pendukungnya yang ikut dalam rombongan.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Sulsel, Risman Pasigai, mengatakan, berziarah ke makam leluhur dan tokoh bangsa kerap dilakukan NH untuk mengirimkan doa.
Kunjungan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu, meski sudah meninggal dunia.
Beberapa legenda hidup pejuang kemerdekaan juga pernah dikunjungi dalam rangka hari kemerdekaan RI belum lama ini.
Bagi NH, Arung Palakka adalah sosok pejuang rakyat Bugis yang patut diteladani. Sebagai orang Bugis, NH menyebut Arung Palakka sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan.
Arung Palakka lahir di Marioriwawo, Soppeng, tahun 1634. Meninggal di Bontoala, Gowa, 1696.
Dia digelari La Tenri Tatta Arung Palakka Malempe’e Gemme’na Matinroe ri Bontoala. Semasa hidupnya, Arung Palakka pernah dipelihara oleh Karaeng Pattingalloang, Perdana Menteri Kerajaan Gowa.
Sultan Hasanuddin juga adalah sosok pejuang sejati. Menjabat Raja Gowa ke-16 dengan nama I Mallombassi Muhammad Bakir Dg Mattawang Karaeng Bonto Mangape.