MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono hadir pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) Pesantren Darus Istiqamah, di Al Markaz Al Islami Darus Istiqamah (DI), Minggu (26/8/2018).
Kegiatan yang bertemakan Melestarikan Peradaban Islam Membangun Bangsa itu turut dilaksanakan Deklarasi Damai Indonesia dalam rangka memperingati usia pesantren ini yang ke-48 tahun.
Turut hadir Ketua TP PKK Sulsel Raden Roro Tri Rachayu, Ketua DPRD Sulsel HM Roem yang juga mantan Bupati Sinjai dan Penjabat Bupati Sinjai Jufri Rahman.
Sementara Sumarsono dalam sambutannya mengatakan, bahwa ulama di Sinjai memiliki peranan penting dalam menciptakan perdamaian di tengah masyarakat, termasuk dalam perhelatan Pilkada Serentak.
“Berkat dukungan ulama dan media karena ingin melihat kedamaian di Sulsel sehingga Pilkada di Sulsel dapat berjalan baik dan damai, sehingga misi saya di Sulsel bisa berjalan dengan baik,” sebutnya.
Pesantren dan Indonesia tidak bisa dipisahkan, sebab menurutnya, kemerdekaan Indonesia juga tak lepas dari peranan pesantren. Ini ada dalam Pembukaan UUD 1945.
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemedekaannya,” sebutnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Sinjai, Jufri Rahman menyebutkan, bahwa pondok ini merupakan Center of Exellence (Pusat Keunggulan) masyarakat.
“Dari sini telah menghasilkan 30 pesantren cabang dan ribuan alumni, saya berharap nanti Kapolda dan Kapolres misalnya lahir dari sini,” ujarnya yang ditutup dengan takbir.
Sementara itu, HM Roem sebagai Ketua Badan Wakaf Yayasan Pembina-Islamiyah Sinjai dalam sambutannya, bercerita dahulu lokasi pesantren pada tahun 2000an. Tanah ini adalah kubangan air, satu kekhasannya, masyarakat sekitar dianggap sebagai bagian dari pesantren.
“Santrinya ada yang tidak menetap paling tidak masyarakat yang ada dekat pesantren ini adalah santrinya juga,” ujarnya.
Ia berharap pesantren menjadi pusat peradaban, dakwah agama agar senangtiasa juga didorong untuk berkembang.
Selain itu, Ia juga mengajak Sumarsono berkunjung ke Darul Istiqamah (DI) Maccopa Kabupaten Maros sebagai pusat dan awal berdirinya pesantren ini.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Darul Istiqamah, KH M Arif Marzuki dalam hikmah Silatnas menyampaikan riwayat berdirinya Darul Istiqomah.
“Saya masih ingat pada zamannya Pak Palaguna (Gubernur Sulsel 1993-2003) mencinta Darul Istiqamah, membuka rumah bersalin ini untuk umat sejumlah tokoh meminta di kubur di makam syuhadah dan itulah Darul Istiqomah,” sebutnya.
Pada kesempatan ini Sumarsono, HM Roem dan Jufri Rahman melakukan peletakan batu pertama Auditorium Tahfidzul Qur’an KH. Ahmad Marzuki Hasan.