WAJO, SULSELEKSPRES.COM – Tokoh pemuda Wajo, Andi Undru Mario (AUM), berbicara banyak tentang konstelasi politik dalam Dialog Akhir Tahun bertema “Menjemput Pemimpin Wajo” yang diselenggarakan Wajo Institute di Warkop Ince, Jalan Lembu, Kota Sengkang, Sabtu (30/12/2017) malam tadi.
Purnawirawan TNI berprestasi itu menyatakan, sangsi Kabupaten Wajo bakal maju dan warganya menjadi sejahtera jika para pejabat dan pelaku politiknya tidak amanah.
“Makanya saya berpesan, kelak yang terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati agar tidak saling mempolitisasi!” kata AUM dalam disambut tepuk tangan peserta diskusi.
Pengusaha pupuk sukses asal Desa Ceppaga, Kecamatan Takkallalla, itu menyampaikan pengalamannya saat bergabung dengan partai politik, yang dianggapnya sangat tidak sejalan dengan komitmen awal, sehingga AUM lebih memiliki hengkang.
AUM mengisahkan, sebenarnya seorang nenek yang ia selalu dijadikan tempat bertanya, sudah ragu akan komitmen sebuah partai, namun tetap saja AUM mencoba hingga apa yang dikhawatirkan neneknya itu menjadi kenyataan.
“Awalnya, kami mencoba bersama burung-burung supaya bisa terbang. Gagal. Kami mencoba lagi kerbau. Gagal juga. Terakhir, dengan pohon beringin, tetapi sampai sekarang tidak jelas. Nenek saya bilang; berarti realistis itu sama dengan pembohong,” ujar AUM dengan dialek bahasa Bugis, yang membuat semua peserta tertawa.
AUM juga menegaskan bahwa siapapun yang didukung, peluang kemenangan akan sangat besar, sebab hampir seluruh masyarakat petani di Wajo mendukung AUM, dan saat ini menunggu arahan dari AUM untuk pilihan dukungan pada Pilkada Wajo mendatang.
Sejatinya dialog akhir tahun itu diikuti bakal calon Bupati Wajo dokter Baso Rahmuddin (DBR) dan Amran Mahmud (Amanah), namun mereka hanya mengutus perwakilannya.
Begitu pun juga dari pihak Andi Syahrir Kube (ASK) dan Andi Anugerah.
Hanya AUM dan Andi Syahrial Makkuradde (Asmarata), yang tampak dan secara gentle memberikan statement.