SULSELEKSPRES.COM – Sarapan sebenarnya merupakan hal yang harus diutamakan. Namun, program diet yang ketat dinilai bisa menyebabkan kemampuan otak menurun.
Pola makan yang juga bisa menyebabkan kemampuan otak menurun.
Salah satu hal yang hindari bagi orang yang menjalani program diet, yakni asupan karbohidrat yang kurang karena menganggap zat gizi makro ini tidak sehat. Para pelaku diet seringkali menganggap zat gizi makro ini tidak sehat.
“Mau diet supaya langsing dengan tidak memakan karbohidrat itu salah, karena otak itu untuk membutuhkan tenaga sumbernya dari karbohidrat yang dikonsumsi,” “Mau diet supaya langsing dengan tidak memakan karbohidrat itu salah, karena otak itu untuk membutuhkan tenaga sumbernya dari karbohidrat yang dikonsumsi,” kata dr Samuel Oetoro, Spesialis Gizi Klinik kepada Kompas Lifestyle di Jakarta, Selasa (12/9) dilansir dari kompas.com.
Kalau otak mendapat cukup nutrisi, maka kita pun bisa berpikir, bergerak, dan bertindak dengan optimal.
Menu sarapan yang bergizi merupakan bahan bakar bagi otak. Untuk itu, perlu adanya asupan karbohidrat saat sarapan.
“Otak itu untuk bekerja secara optimal membutuhkan nutrisi, nutrisi yang diperlukan otak untuk bekerja berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat,”
Maka jangan heran, jika menu sarapan Anda tidak mengandung karbohidrat, kemampuan otak pun menjadi lambat, alias lemot. Untuk fungsi otak yang optimal, Samuel menyarankan agar kita tetap mengonsumsi karbohidrat minimal 120 gram per hari.
Jenis karbohidrat yang disarankan adalah karbohidrat kompleks yang berasal dari nasi merah, ubi, atau kentang yang dikonsumsi bersama kulitnya.