WATAMPONE, SULSELEKSPRES.COM – Dinas Catatan Sipil, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Discapildalduk dan KB) Provinsi Sulawesi-Selatan, menggelar pembinaan ketahanan keluarga Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) se Kabupaten Bone yang berlangsung di Aula Discapildalduk dan KB Bone, Selasa (22/10/2019).
Kepala Discapildalduk dan KB Bone, H Rusli Saleh memberikan apresiasi atas terpilihnya Kabupaten Bone sebagai lokus kegiatan.
“Peserta yang merupakan kader KB, diharapkan mengikuti acara dengan serius, sehingga nantinya bisa menjadi modal bagi para kader untuk menyampaikan pentingnya BKB, BKR dan BKL,” ungkapnya dalam sambutannya dihadapan para kader.
Sementara itu, Kepala Discapildalduk dan KB Sulsel, Sukarniaty Kondolele, mengatakan, dipilihnya Kabupaten Bone sebagai lokus kegiatan, karena Bone merupakan kabupaten yang baik dalam hal Tribina.
“Ini adalah tugas kita semua untuk membina keluarga, mulai dari seribu hari pertama kehidupan, dimulai dari pemberian gizi dan asupan yang cukup, dilanjutkan dengan pembinaan remaja agar masa depan anak-anak kita sebagai generasi pelanjut lebih sukses,” katanya.
Sukarniaty menambahkan selanjutkan kita lakukan adalah Bina Keluarga Lansia. Dengan cara perbanyak bergerak, berolahraga kecil, sehingga bisa terhindar dari penyakit pikun.
Selain itu, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) juga harus dilakukan melalui pendekatan keluarga kecil.
“Keluarga kecil yang kuat akan menjamin ketahanan keluarga secara nasional. Mari kita lakukan dengan cara memulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang, dan memulai hal-hal kecil,” tambahnya.
Pesan Sukarniaty, ini sudah menjadi tugas bersama untuk melakukan Tribina di Kabupaten Bone. Mulai dari kandungan, anak bisa dibentuk, karena sehat tidak harus mahal, tapi sakit itu pasti mahal.
“Hidup sehatlah dengan cara tanam dan pelihara tanaman yang bermanfaat,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan diskusi tentang kendala dan masalah yang dihadapi para kader di lapangan, dan langsung dijawab oleh tim kabupaten dan provinsi.
Terungkap bahwa salah satu kendala yang dihadapi para kader, adalah karena keterbatasan informasi yang dapat diakses oleh para kader, sehingga diharapkan kegiatan serupa dapat sesering mungkin dilaksanakan untuk meng-upgrade pengetahuan dan skill para kader dalam menyampaikan advokasi komunikasi informasi dan edukasi A-KIE.
Persoalan keterbatasan anggaran, juga menjadi masalah klasik para kader, sehingga diharapkan pemanfaatan dana desa bisa menjadi solusinya sepanjang tidak menyalahi aturan.
Terpisah, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Discapildalduk dan KB Sulsel, A Nuraeni yang didampingi Ketua Panitia Fahrurrozi, menambahkan, kegiatan serupa pada tahun 2019 telah dilakukan di Kabupaten Luwu Timur dan Pangkep.
“Selanjutnya, juga akan dilakukan kegiatan serupa di Kabupaten Bulukumba pada bulan November mendatang,” ungkapnya.