29 C
Makassar
Monday, December 16, 2024
HomeNasionalDitangan SYL, Kementan Punya Cara Baru Berantas Benih Palsu

Ditangan SYL, Kementan Punya Cara Baru Berantas Benih Palsu

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Memasuki era Revolusi Industri 4.0, Kementerian Pertanian terus membangun terobosan inovasi pelayanan publik secara prima menuju pertanian modern berbasis manajemen teknologi informasi digital yang terintegrasi dengan jaringan internet.

Petani penerima bantuan benih di seluruh Indonesia sudah merasakan manfaatnya memperoleh jaminan benih bermutu yang beredar melalui “Aplikasi Barcode/QR Code” yang dapat diakses melalui HP android/Smarthphone.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan hadirnya aplikasi barcode berbasis smartphone ini merupakan implementasi dari kebijakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Di mana Kementan harus terus fokus meningkatkan pelayanan publik yang prima sebagai wujud kepedulian Kementan untuk merespon cepat permasalahan pemalsuan benih yang sering terjadi dan beredar di masyarakat, sehingga ketersediaan benih bermutu terjaga.

“Saat ini, aplikasi ini masih tahap uji coba di lapangan dan tahap penyempurnaan serta melengkapi sarana prasarana yang mendukung penerapan aplikasi Barcode/QR Code,” ujarnya dilansir dari CNBCIndonesia, Jumat (28/8).

“Tahun 2021, semua benih bantuan pemerintah saya targetkan sudah menggunakan Barcode/R Code yang dapat di akses dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat secara luas,” lanjut Suwandi.

Direktur Perbenihan, Takdir Mulyadi menyatakan Kementan melalui Direktorat Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan luncurkan “aplikasi Barcode/QR Code” berbasis smartphone dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat untuk memberikan informasi peredaran benih secara cepat dan tepat. Yakni tentang informasi jumlah, mutu, varietas, waktu, tempat serta status benih terkini yang beredar di Indonesia.

“Aplikasi ini sangat diperlukan dan menguntungkan, karena dapat mengatasi permasalahan-permasalahan pemalsuan benih yang luar biasa marak, karena jika benih dipalsukan dan benih tidak tumbuh yang jelek adalah produsen benihnya. Hal ini untuk melindungi produsen dan petani pengguna benih,” demikian kata Takdir di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Takdir menjelaskan terbangunnya sistem ini, selain meningkatkan kualitas layanan publik yang cepat, efektif, efisien, transparan, Kementan memberi kepastian jaminan mutu benih juga dapat ditelusuri, stok dan sebaran benih yang diproduksi dan beredar di dalam negeri.

Untuk itu, seluruh produsen benih yang sudah sertifikasi mandiri/belum harus mengakses seluruh produksi benih dan stok benih melalui aplikasi Barcode/QR Code, agar seluruh produksi dan stok yang beredar dapat tercatat dan terpantau di masyarakat, dan ketika benih disalurkan, stok akan berkurang secara otomatis.

“Hal ini sangat penting dan bermanfaat untuk pemerintah dalam mengambil langkah kebijakan tentang ketersediaan benih bermutu dalam negeri,” terangnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) telah memerintahkan kepada semua jajaran Kementan untuk terus mengawal dan menuntaskan masalah-masalah pertanian seperti pemalsuan benih. Langkah kongkretnya adalah melakukan upaya-upaya maksimal dengan optimalisasi sistem informasi perbenihan.

“Sistem informasi benih ini sangat penting untuk peningkatan kualitas dan kuantitas serta efisiensi penggunaan sumber daya dalam era digital,” kata SYL.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img