JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menggelar kursus politik pancasila yang menghadirkan unsur pewarta dari seluruh penjuru tanah air sebagai peserta.
Sedikitnya tercatat 101 orang peserta unsur pewarta yang hadir dalam kursus politik tersebut. Kegiatan dibuka langsung Sekertaris Jendral (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristayanto. Termasuk hadir beberapa tokoh partai berlambang Kepala Banteng ini seperti, Ahmad Basarah, Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo.
“Kursus politik ini sebagai fungsi parpol memberikan pendidikan politik. Bulan hanya bagi kader internal, tapi juga masyarakat secara luas,” kata Kepala Badiklat Pusat DPP PDIP, Daryatmo Mardiyanto di Kantor DPP PDIP jalan Lenteng Agung, Minggu, (13/8/2017).
Ratusan peserta ini adalah angkatan pertama. Kegiatan serupa akan tetap berlanjut kedepannya dengan menghadirkan unsur masyarakat lainnya.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristayanto mengatakan, bicara Pancasila adalah bicara tentang peradaban sebagai dasar dari negara Indonesia. Pancasila menjadi benteng komoh dari sekian banyak paham.
“Pancasila dalam peradaban menjadi dasar negara. Dalam pancasila terdapat pemikiran otentik Indonesia,” kata Hasto.
Dia menyebut kalau tanggungjawab semua pihak adalah membumikan Pancasila. “Ini kepentingan bersama bukan kepentingan golongan tertentu,” katanya.
Adapun Ahmad Basara dalam pemaparannya menyinggung soal sejarah lahirnya Pancasila. Dia menganggap kalau selama orde baru berkuasa ada upaya mendistorsi sejarah lahirnya Pancasila.