MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Legislator senior DPRD kota Makassar, Abdul Wahab Tahir, turut menyampaikan pendapatnya terkait imbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Makassar terkait event F8.
Wahab Tahir menilai bahwa keputusan yang dikeluarkan pihak walikota terkait pelarangan guru PAUD memobilisasi muridnya untuk hadir di pagelaran F8, terbilang kekanak-kanakan
“Itu adalah internal pemerintah kota. Sehingga menurut saya, itu menjadi kewenangan mereka untuk mengatur internalnya. Tetapi sekali lagi, rakyat itu tidak bisa diatur-atur,” buka Wahab Tahir.
“Pemerintah itu mengurus hal-hal administrasi saja. Jangan melakukan seperti itu. Kalau melakukan seperti itu, kelihatannya kekanak-kanakan,” lanjutnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/10/2019).
Politisi partai Golkar tersebut menilai, tidak noleh dicampur adukkan antara kewenangan pihak swasta dan kewenangan negara.
“Masa mau dibentur-benturkan antara swasta dan negara. Tidak bisalah, harus lebih bijak lah. Saya mau bilang, negarawan yang gebat itu negarawan yang mau bekerja untuk kepentingan rakyat,” jelasnya.
Lebih jauh anggota komisi A DPRD Makassar tersebut menyatakan jika tujuan F8 hanya untuk menghibur masyarakat, tanpa ada unsur politik. Bahkan dirinya akan membuktikan dengan terlibat langsung di lokasi kegiatan.
“F8 inikan tujuannya hanya untuk menghibur rakyat. Tidak ada unsur politiknya, dan imbauan itu tidak mengikat. Buktinya nanti saya akan datang, dengan seluruh yang saya miliki akan saya datangkan,” tegasnya.
Di akhir komentarnya, Wahab Tahir mengatakan bahwa sikap pemerintah kota sangat kekanak-kanakan. Bahkan hal tersebut ia ucapkan sebanyak tiga kali, sampai dirinya keluar ruang kerjanya.
“Sikap pemerintah kota ini kekanak-kanakan, kekanak-kanakan, kekanak-kanakan. Masa warga mau dilarang-larang,” tutupnya.
Penulis : Widyawan Setiadi