SULSELEKSPRES.COM – Politisi Partai Demokrat Andi Arief melalyi media sosial pribadinya menciutkan soal gubernur gila bola yang dikudeta.
Ciutan yang dia posting tak lama setelah Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi menyatakan pengunduran diri secara mengejutkan.
Meskipun Andi Arief sendiri tidak secara langsung menyebut kalau apa yang disampaikan merujuk pada pengunduran diri Edy.
Baca:Â Pengganti Edy Rahmayadi , Harus Berani Bersihkan Mafia Sepakbola
Andi Arief bercerita soal seorang gubernur gila bola yang menolak memenangkan atasannya di Pilpres. Yang kemudian berujung pada kudeta bola mantan panglima.
“Alkisah, Gubernur Gila bola menolak menangkan atasannya dalam Pilpres. Keesokan harinya Ada Densus mafia bola,” tulis Andi Arief dilansir Sulselekspres.com, Minggu, (20/1/2019).
“Kita tunggu berikutnya Kudeta bola mantan Panglima. Kalau ada laporkan saja, Kata lidah berbisa,” tambahnya.
Alkisah
Gubernur Gila bola menolak menangkan atasannya dalam Pilpres.Keesokan harinya
Ada Densus mafia bolaKita tunggu berikutnya
Kudeta bola mantan PanglimaKalau ada laporkan saja
Kata lidah berbisa— andi arief (@AndiArief__) January 20, 2019
Seperti banyak diberitakan, Edy Rahmayadi resmi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Bali, Minggu (20/1/2019).
Keputusan mengejutkan itu Edy sampaikan dalam kata sambutan di Kongres. Edy menyatakan mundur sebagai bentuk tanggung jawab menyusul tekanan yang belakangan dia terima.
Baca:Â Sosok Ideal Pengganti Edy Rahmayadi Pasca Mengundurkan Diri Dari PSSI
“Demi PSSI jalan dan maju, maka saya katakan hari ini mundur dari Ketua Umum PSSI. Dengan syarat, jangan mengkhianati PSSI. Jangan karena satu hal yang lain, kita bercokol rusak rumah besar kita ini,” kata Edy.
“[PSSI] warisan leluhur kita, ini semua saya lakukan dalam kondisi sehat walafiat. Saya mundur bukan karena tak bertanggung jawab, tapi karena saya bertanggung jawab. Terima kasih saudara-saudara sebangsa setanah air, besarkan PSSI kita ini,” ucap Edy dikansir dari CNN Indonesia.
Pernyataan Edy langsung disambut dengan takbir dan tepuk tangan meriah para peserta Kongres di Hotel Sofitel. Untuk sementara, Edy menyerahkan jabatan Ketua Umum kepada Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono.
“Pak Joko tampil ke depan. Saya serahkan bendera PSSI, saya minta semua loyal. Karena menurut statuta, ketika saya mundur, otomatis wakil ketua mengemban jabatan saya sampai batas waktu apa yang jadi agenda,” ucap Edy.
“Saya mau profesionalisme, ikuti benar aturan main ini. Karena ini adalah jabatan suci. PSSI. Terima kasih atas perhatiannya, saya serahkan benderanya,” pungkasnya.
Diketahui, Edy mendapat desakan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI setelah memutuskan untuk rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara. Desakan mundur semakin kencang setelah Timnas Indonesia gagal di Piala AFF 2018 dan kasus pengaturan skor yang terjadi di tubuh PSSI.