SULSELEKSPRES.COM – Pendiri organisasi Grab Them By The Ballot, Dawn Robertson mengungkapkan, aplikasi media sosial (Medsos) Facebook melihat seorang perempuan telanjang adalah bentuk kejahatan dan juga aib.
Dawn Robertson menyampaikan hal itu saat Grab Them By The Ballot, menggelar aksi protes di Markas Besar Facebook, New York, Amerika Serikat, terkait kebijakan sensor Facebook dan Instagram pada karya seni yang menampilkan ketelanjangan,
“Facebook saat ini mendikte cara dunia memandang ketelanjangan perempuan, dan mereka memperlakukan hal itu seperti aib atau kejahatan. Kami harus melakukan sesuatu. Mereka punya kekuasaan yang berlebih,” tukasnya, dilansir CNN Indonesia.com, Senin (3/6/2019).
BACA: Di Facebook ‘Gancet’ Lagi Viral
Sementara, dalam keterangan resmi Grab Them By The Ballot, saat mengelar aksi protes dengan menanggalkan busana di depan markas besar Facebook, mereka mempertanyakan standar sensor komunitas Facebook dan Instagram tentang karya seni yang menampilkan tubuh perempuan yang telanjang.
“Kami mengetahui bahwa ada saatnya orang-orang ingin membagikan gambar atau foto telanjang yang dibuat secara artistik atau kreatif, tapi untuk berbagai alasan, kami tidak mengizinkan telanjang pada Instagram,” tulisnya.
BACA: Tipu Google dan Facebook Rp1,7 Triliun, Begini Kerja Ramasauskas
“Ini termasuk foto, video, dan juga konten yang diciptakan secara digital yang menunjukkan hubungan intim, alat vital, dan juga gambar bokong telanjang. Termasuk di antaranya juga gambar puting perempuan, tapi foto dari luka karena operasi pengangkatan payudara, atau foto ibu menyusui diperbolehkan,” sambungnya.
Penulis : Efrat Syafaat Siregar