SULSELEKSPRES.COM – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menanggapi seruan ekonom Senior Faisal Basri untuk memboikot bank BUMN dan non BUMN.
Ajakan Faisal Basri ini sebagai buntut kekecewaan atas penonaktifan 75 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Menurut Ali Ngabalin, apa yang disampaikan Faisal Basri sangat berbahaya. Hal demikian disebutnya sebagai proses menuju makar terhadap negara.
“Ini ajakan berbahaya, proses menuju makar pd negara. semoga berita ini HOAX. sy mengenal FB sbg seorg yg sll objektif dlm berpikir.” kata Ali Ngabalin memberi tanggapan melalui akun Twitternya, (12/5/2021).
Dia menambahkan, jika ajakan memboikot BUMN benar disampaikan Faisal Basri, dia memastikan kalau tokoh senior tersebut sudah terpapar radikalisme.
“Kalaulah PERNYATAAN benar keluar dari mulut Faisal Basri maka saya pastikan dia tlh terpapar radikalisme & secepatnya hrs diselamatkan, ini org baik.” katanya.
ini ajakan berbahaya, proses menuju makar pd negara. semoga berita ini HOAX. sy mengenal FB sbg seorg yg sll objektif dlm berpikir. kalaulah PERNYATAAN👇🏻benar keluar dari mulut Faisal Basri maka saya pastikan dia tlh terpapar radikalisme&secepatnya hrs diselamatkan, ini org baik. pic.twitter.com/XIc11VHfI9
— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) May 12, 2021
Ajakan Faisal tersebut dilontarkan melalui cuitan di akun Twitternya @FaisalBasri. Menurutnya, penonaktifan pegawai KPK ini pertanda bahwa rezim ini secara moral sudah bangkrut.
“Jangan beli saham perusahaan yang dikuasai oligark dan sarat dengan praktik KKN. Kalau masih punya saham mereka: jual segera.” tulis Faisal Basri.
Ajakan menarik uang dari bank dia sebut akan dimulai dari dirinya sendiri.
“Kita boikot bank-bank BUMN maupun non-BUMN yang masih dan akan terus membiayai perusahaan para oligark, terutama perusahaan tambang batu bara yang sangat tidak ramah lingkungan. Saya akan mulai dari diri saya sendiri dengan menarik seluruh uang yang ada di bank-bank itu.” pungkasnya.