MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Forum Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sulawesi Selatan dan Mudassir Hasri Gani (MHG) Peduli sukses berkolaborasi dalam gelaran kreatif pada perayaan Hari Santri Nasional.
Kedua organisasi kepemudaan ini turut disokong oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan sejumlah lembaga lainnya, dalam kegiatan perlombaan video konten di perayaan Hari Santri Nasional.
Perlombaan ini digelar via Daring. Hal ini dilakukan sebagai upaya kreatif Forum OSIS Sulsel dan MHG Peduli di masa pandemi, dengan tetap memberikan ruang kreasi bagi para santri dan siswa.
Menurut keterangan Ketua Panitia, Ahmad Wahyu Saputra menjelaskan, kegiatan ini sengaja diselenggarakan sebagai upaya apresiasi kepada para santri.
“Ini menjadi bagian dari kita untuk tetap memberikan ruang jepada para pemuda uuntuk tetap berkreasi. Kan selama pandemi ini hampir tidak ada kegiatan lomba atau pertandingan,” jelas Wahyu.
Selain itu, ini juga menjadi bagian dari Forum OSIS dalam memberikan ruang berkreasi kepada para pemuda, mengingat selama masa pandemi nyaris seluruh aktivitas ditiadakan.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan, kegiatan ini digelar secara daring untuk menghindari kerumunan. Sebab kegiatan ini diikuti oleh puluhan sekolah dari seluruh penjuru Sulawesi Selatan.
“Kita sengaja gelar daring, karena kan masihbpandemi. Pesertanya banyak, ada puluhan sekolah dari seluruh Sulsel. Jadi tidak ada kerumunan,” jelasnya, Rabu (4/11/2020) siang.
Penerapan protokol Covid juga terlihat dalam agenda pengumuman dan penyerahan hadiah. Para peserta dan pendamping dibatasi jumlahnya, juga jarak diduk diatur sedemikian rupa, serta menggunakan masker hand sanitizer.
“Kita batasi jumlah peserta yang datang di pengumuman. Kita juga berikan masker supaya protap Covidnya tetap jalan. Jarak duduknya juga kami atur,” tambahnya.
Sementara wakil ketua MHG Peduli, Ichlasul Amal Hasri Gani, mengatakan kegiatan ini menjadi momentum tepat bagi para pemuda untuk terus mengasah skill, khususnya dalam hal-hal yang sifatnya religius.
“Santri ini kan punya nilai lebih. Tentu lebih paham soal keagamaan. Jadi sudah sepatutnya kita apresiasi. Sementara santri sendiri tidak bisa dipandang sebelah mata, mereka tetap spesial dan sama rata dengan siswa-siswa lainnya,” ujarnya saat ditemui awak media, di Menara Phinisi UNM.
“Nah momentum ini kita hadikan sebagai ajang mengasah kreatifitas dan kemampuan siswa, supaya tidak redup di masa pandemi,” lanjutnya.