MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulsel dan Kepala BNPB beranggapan sama, mengenai penyebab banjir bandang di Kabupaten Gowa, salah satunya adalah aktivitas tambang ilegal di hulu Sungai Jeneberang.
Bagi Gakkum KLHK Sulawesi, aktivitas tambang ilegal (Illegal Mining) memang salah satu penyebabnya, terlebih bila tidak mengadopsi sistem pembangunan berkelanjutan.
“Di situlah awal terjadinya bencana,” kata Kepala Gakkum KLHK Sulawesi, Muh Nur, Sabtu (26/1/2019) kepada sulselekspres.com.
Menurut Nur, kontribusi perusakan lingkungan akan terjadi, bila aktivitas tambang illegal tidak dikontrol oleh ijin lingkungan, dan diperparah bila aktivitas tersebut menyalahi pola pemanfaatan ruang.
Di sisi lain kata Nur, maraknya penebangan hutan ilegal dan perambahan kawasan hutan (deforestasi), juga dinilai turut serta memicu banjir serta tanah lonsor.
“[Untuk itu] salah satu cara untuk mengantisipasi ini, adalah penegakan hukum, dengan menegakkan aturan bagi setiap kegiatan yang melakukan pelanggaran hukum,” tambah Nur.
Namun, hal itu tidak bakal terwujud, bila semua pihak tak saling kerjasama memerangi aktivitas ilegal yang dapat mengancam masyarakat luas.
“Kerjasama dengan semua pihak untuk menegakkan aturan adalah cara yg efektif untuk memerangi setiap pelanggaran hukum yang akan berdampak pada masyarakat luas,” Nur menandaskan.