MAKASSAR – Juru Bicara pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) Muhammad Natsir, mengakui Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse sulit dipisaahkan dari Klan Yasin Limpo.
Fungsionaris Golkar ini menilai, banyak unsur yang menunjukkan koalisi ini awalnya adalah bukan keniscayaan.
Hampir 10 tahun terakhir, gerak politik Rusdi Masse di mata publik selalu dilekatkan dengan klan Yasin Limpo. Demikian pula sebaliknya. RMS berkontribusi dominan pada kemenangan Sayang 2.
“Kita semua tahu, bagaimana Pilgub Sulsel yang lalu dimenangkan Klan YL dengan support penuh RMS. Kontribusi RMS pada kemenangan Sayang 2, khususnya di wilayah Ajatappareng tidak terbantahkan,” sambung pria yang akrab disapa Cacci ini, Jumat (15/9).
Lalu saat ini tiba-tiba bergabung dalam barisan yang bersebarangan dengan klan YL demi kepentingan rakyat dan partainya, maka tidak salah jika banyak yang sukar percaya. “Tidak salah NH melontarkan pujian langsung RMS sebagai sosok yang selalu mengedepankan kepentingan orang banyak. Tidak ada yang lebih penting dibanding kepentingan rakyat,” tegas Natsir.
Sebelumnya, NH secara terbuka mengakui RMS sebagai pemimpin masa depan. Tahu keinginan rakyatnya, dan berani menepis kepentingan pribadinya. “Saya sangat paham beratnya mendahulukan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi. Tapi RMS ada pemimpin yang sukses melakukan itu. Saya salut,” tegas NH dalam berbagai kesempatan.
Meski demikian, koalisi Partai Golkar dan Nasdem di Pilgub Sulsel di mata Jubir NH-Aziz, Natsir adalah penyatuan kekuatan yang maha dahsyat. Menurutnya, penyatuan dua kutub besar ini merupakan jalan-jalan Tuhan.
Istilah jalan-jalan Tuhan seringkali dipakai untuk mengungkap sebuah keberhasilan yang memiliki awalnya memiliki potensi hampir tidak mungkin. “Saya anggap koalisi ini jalan-jalan Tuhan,” tutupnya