MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Mei diperingati sebagai hari buruh sedunia, momentum ini juga diperingati untuk menuntut perbaikan upah buruh yang layak. Pada peringatan ini, tak sekadar diperingati dari kalangan buruh perusahaan, melainkan diramaikan aktivis mahasiswa.
Kali ini aktivis dari berbagai lintas organisasi maupun lembaga organisasi kampus yang tergabung dalam Fron Perjuangan Rakyat Sulawesi Selatan (FPR-Sulsel).
Mereka melakukan aksi unjuk rasa di beberapa ruas jalan terutama di Flay Over dan Jalan AP. Pettarani Makassar.
BACA: Agus Arifin Nu’mang: Upah Buruh Sulsel Salah Satu yang Tertinggi di Indonesia
FPR Sulsel memperingati momentum hari buruh yang jatuh pada hari ini, Selasa (1/4/2018).
Dalam pernyataan sikapnya, FPR menyatakan sejumlah tuntutan kepada pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK), seperti meminta pencabutan terhadap Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan yang dianggap belum berpihak terhadap buruh.
“Hentikan diskriminasi upah dan kerja bagi perempuan buruh pabrik maupun buruh tani perkebunan,” ujar koordinator FPR, Yahya melalui pernyataan sikapnya.
Aksi tersebut berlangsung damai dan dikawal oleh aparat keamanan disekitar lokasi. Sejumlah aktivis mahasiswa membentangkan atribut demonstrasi dengan berbagai kritikan.
Penulis: Muhammad Adlan