Hasmah pun melakukan berbagai aktivitas penyuluhan terkait pentingnya vaksin COVID-19. Ia memulainya pada lansia di lingkup PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kabupaten Sinjai. Selain itu, Hasmah juga mengedukasi dan mengajak para lansia saat pembinaan kelompok pembuat gula merah. “Para pembuat gula merah kalangan lansia kami ajak untuk mengikuti program vaksinasi demi mendapat kekebalan tubuh biar tetap sehat,” kata Hasmah
Pada bulan Ramadhan lalu, Hasmah juga melakukan serangkaian kegiatan Safari Ramadan. Kegiatan itu dimanfaakan untuk mengedukasi lansia agar dapat mengikuti program vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga.
“Banyak orang terutama lansia merasa takut dengan program vaksinasi COVID-19, pada awalnya, padahal vaksinasi ini penting terutama untuk lansia, agar ketika kita terinfeksi maka gejalanya akan lebih ringan dibandingkan jika tidak melakukan vaksinasi COVID-19,” tuturnya.
Hal ini sejalan dengan data yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bulan Maret 2022, dimana, vaksinasi dua dosis akan memberikan perlindungan dari risiko kematian hingga 67% dan vaksinasi tiga dosis lengkap akan memberikan perlindungan dari risiko kematian hingga 91%.
Awal Juli 2021, Hasmah memutuskan untuk ikut vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Sayangnya, ia dinyatakan tidak lolos screening vaksin COVID-19 karena tekanan darah dan
kadar gula darahnya masih tinggi saat itu. Petugas vaksin pun menyarankan agar Hasmah memperbaiki pola hidup dengan mengonsumsi makanan yang bergizi.
Hasmah bercerita, demi bisa ikut vaksinasi, ia disiplin menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi makanan yang bergizi, serta rajin olahraga. “Saya rajin makan sayur, seperti daun kelor,” kata Hasmah. Pola hidup sehat itu dilakukan selama kurang lebih dua bulan.
Hingga bulan ketiga, Hasmah merasa kondisi kesehatannya sudah membaik dan stabil. Ia lalu memutuskan untuk kembali ke puskesmas. Tujuannya mendapatkan suntikan vaksin COVID- 19 dosis pertama. “Demi mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama, awalnya saya kembali datang ke puskesmas yang jaraknya 25 kilometer dari rumah saya di Sinjai. Namun di tempat tersebut, layanan untuk lansia sudah tutup, akhirnya saya mencari lagi tempat vaksinasi lainnya,” jelasnya dengan penuh semangat.
Setelah melanjutkan perjalanan mencari tempat vaksinasi lainnya, akhirnya, ia mendapat informasi bahwa Polres Sinjai tengah melakukan vaksinasi COVID-19. Di sana, ia pun dinyatakan lolos screening dan dapat divaksin COVID-19 dosis pertama.
Perjuangannya yang gigih dalam mendapat vaksin COVID-19 menjadi hal yang berharga bagi Hasmah. Ia merasa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat divaksin. Petugas vaksin akan memberi edukasi mengenai vaksin COVID-19. Termasuk mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bagi lansia. “Jadi, petugas vaksin memberitahu kita tentang jenis-jenis vaksin. Utamanya jenis vaksin yang cocok untuk kalangan lansia,” tutur Hasmah.
Vaksinasi COVID-19 memberi dampak positif bagi Hasmah. Ia pun merasa lebih bersemangat melakukan berbagai aktivitas karena dirinya merasa dirinya lebih terlindungi dengan sistem kekebalan tubuh yang diperkuat oleh vaksin. Ia pun menceritakan pengalamannya ini kepada rekan-rekan lansia lainnya.
Pandemi COVID-19 di Tanah Air memang sudah melandai. Tapi bagi Hasmah, taat prokes tetap menjadi prioritas, terutama bagi lansia. “Saya kalau di pete-pete selalu peringatkan orang untuk tetap pakai masker,” tegas Hasmah.
Apa yang dilakukan Hasmah adalah langkah nyata keterlibatan lansia dalam penanganan COVID-19, baik partisipasinya dalam program vaksinasi maupun komitmennya dalam melakukan protokol kesehatan, karena kita semua belum terlindungi, jika masih ada yang belum terlindungi.