SUNGGUMINASA, SULSELEKSPRES.COMĀ – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Salam, mematikan setiap guru honorer yang ada di Kabupaten Gowa menerima gaji non tunai.
Kebijakan tersebut dilakukan oleh Kadisdik Gowa lantaran, banyaknya keluhan dari guru honorer kepada dirinya terkait adanya potongan gaji yang mereka terima dari sekolah tempat mereka mengajar.
Olehnya itu, untuk memastikan hal itu, Salam meminta kepada seluruh guru honorer di Gowa untuk membuka rekening. Sehingga, gaji yang mereka terima tidak lagi dipotong oleh oknum kepala sekolah
“Kita wajibkan para guru honorer membuka rekening bank agar honornya masuk langsung ke rekeningnya. Karena, saya banyak terima laporan dari para guru honorer bahwa honor mereka yang dibayarkan per tiga bulan itu dengan jumlahnya sedikit masih juga dipotong oleh kepseknya. Makanya ” jelasnya, Minggu (21/10/2018).
Dengan adanya kebijakan tersebut, Salam berharap tidak ada lagi pemotongan gaji guru honorer. Yang saat ini tercatat ada sekitar 2.715 orang mulai dari TK hingga SMP.
Hal itu juga, kata dia, mengacu pada kebijakan pemerintah yang mengharuskan dalam transaksi di atas Rp1 juta harus melalui non tunai.
Sesuai data Disdik Gowa, tahun 2018 ini tercatat 2.715 orang guru honorer dengan rincian 1.937 guru SD, 771 guru SMP dan 7 orang guru TK. Jumlah tersebut yang akan mendapatkan SK Kadisdik dan diharuskan membuat rekening baru untuk tempat transfer gaji mereka nantinya.