SULSELEKSPRES.COM – Ini Alasan Kenapa Path Ditutup. Bendera putih tanda menyerah telah dikibarkan aplikasi Path untuk ikut dalam persaingan.
Path kini tidak lagi sepopuler dulu. Sempat tren dikalangan anak muda, Path berangsur mulai ditinggalkan penggunanya.
Sekitar tahun 2013 lalu, Path mulai dikenal di Indonesia. Indonesia menjadi sapah satu negara berkembang yang memiliki pengguna Path terbanyak.
Baca:Â Path Tutup: Jangan Lupa Ada 304 Miliar Saham Bakrie
Tak heran kalau tahun 2015, aplikasi media sosial yang didirikan Dave Morin di San Francisco, California, AS ini membuka kantor di Indonesia.
Dilansir dari Kumparan, perkembangan Path di Indonesia tidak berlangsung lama. Sekitar tahun 2016, Path mulai ditinggalkan para penggunanya yang memilih beralih ke aplikasi Instagram.
Fitur Aplikasi Instagram ini dianggap lebih bisa memuaskan para pengguna media sosial. Khususnya soal fitur Stories untuk mengunggah berbagai kegiatan sehari-hari.
Meski beberapa pembaruan fitur dilakukan Path, termasuk membuat fitur Stories ala Instagram dan Snapchat bernama Coverstory, tapi tetap saja mereka tidak mampu menarik para penggunanya yang telah pergi.
Beralihnya para pengguna Path ke Instagram membuat pengunjungnya menjadi sepi. Tidak lagi seramai dulu.
Hal ini tentu saja ikut berdampak besar terhadap pendapatan perusahaan ini.
“Dengan penuh penyesalan kami mengumumkan bahwa kami akan berhenti menyediakan layanan yang kami cintai, Path,” tulis pengumaman dari pihak Path.
Penutupan Bertahap
Penutupan Path dilakukan secara bertahap. Mulai dari pengumaman awal untuk para penggunanya yang masih tersisa hingga penutupan secara permanen.
Pengumuman awal ini sudah sejak Senin 17 September lalu. Selanjutnya Path tak bisa lagi didownload, hingga pada 18 Oktober sudah benar-benar hilang dari dunia maya.