IYL Dapat Pujian Dari Prof Aminuddin Ilmar

Konsep dan gagasan Ichsan Yasin Limpo (IYL) dipuji dalam FGD guru besaar/ IST

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Konsep dan gagasan Ichsan Yasin Limpo (IYL) terhadap pendidikan, mengundang pujian dari sejumlah guru besar di Forum Group Discussion (FGD) tentang pengembangan Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB), di Hotel Sheraton Makassar, Kamis (7/12/2017).

Salah satunya disampaikan guru besar Unhas, Prof Aminuddin Ilmar yang tampil sebagai pakar dalam mengulas SKTB yang sudah diterapkan di Gowa semenjak kepemimpinan IYL.

Saat sesi tanya jawab, Prof Aminuddin Ilmar, tak segan memberi apresiasi dan pujian terhadap gagasan dan ide IYL tentang pendidikan. Baginya, penggagas SKTB ini sangat layak mendorong kebijakan nasional.

“Pak Ichsan sudah layak mendorong kebijakan secara nasional,” puji Aminuddin Ilmar di depan IYL dan sejumlah guru besar di FGD, melalui rilis tim media pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka), kepada Sulselekspres.com, Kamis (7/12/2017).

Bukan hanya itu, Aminuddin yang juga salah satu penguji IYL di penyusunan disertasi gelar doktor, juga mengakui jika pemaparan tokoh peduli pendidikan dan kemanusiaan tersebut, juga memenuhi standar untuk gelar doktor.

“Penyampaian Pak Ichsan, itu juga sudah memenuhi standar (mendapatkan gelar) doktor,” tambah Aminuddin yang langsung disambut aplaus dari peserta FGD.

Dalam kesempatan itu, selain memberi beberapa masukan tentang SKTB, Aminuddin juga sepakat dengan paparan IYL tentang SKTB, terutama soal mutu dan proses pendidikan. Sehingga kebijakan itu harus dikembangkan.

“Masyarakat itu cenderung melihat pembangunan fisik. Tapi pembangunan sumber daya manusia (SDM) butuh waktu sampai 20 tahun untuk melihat dan merasakan hasilnya,” pungkasnya.

Sekadar diketahui di FGD yang digelar Dinas Pendidikan Gowa, IYL tampil sebagai narasumber kapasitasnya sebagai penggagas SKTB yang sudah diterapkan dan berjalan di Kabupaten Gowa.

SKTB adalah terobosan pendidikan yang pertama diterapkan di Indonesia dengan memprioritaskan pendidikan dasar 12 tahun. SKTB tidak mengenal istilah tinggal kelas.