26 C
Makassar
Thursday, December 12, 2024
HomeRagamJelajahi Perjalanan Sarung, Rumata' Artspace-British Council Kolaborasi Seni LIPA’ Project

Jelajahi Perjalanan Sarung, Rumata’ Artspace-British Council Kolaborasi Seni LIPA’ Project

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Rumata’ Artspace dan Makassar International Writers Festival (MIWF) bekerja sama dengan British Council, dalam LIPA’ Project.

Program tersebut adalah proyek lintas disiplin seni yang diprakarsai oleh Berangkat dari bahasa bugis, yakni Lipa’ yang berarti sarung, kegiatan ini hendak mengeksplorasi makna dan sosio-politik tentang sarung ke dalam bentuk seni kolaborasi. Melibatkan empat orang seniman yaitu Nurabdiansyah (ID), Eliza Collin (UK), Savira Devi (ID), dan Rachmat Mustamin (ID). LIPA’ Project akan berlangsung dalam rentang waktu Oktober-Desember 2020. Di bulan Desember, para seniman akan mempresentasikan karyanya secara daring melalui platform Rumata’ Artspace.

“MIWF senantiasa antusias melihat berbagai kemungkinan baru dalam penyampaian cerita. Karenanya LIPA’ Project menjadi sangat penting bagi kami karena inisiatif ini menggali sesuatu yang sangat dekat dengan kita, yakni sarung, dan akan diceritakan dengan cara yang sama sekali baru. Terlebih karena inisiatif ini dikerjakan di tahun 2020 yang memaksa setiap orang yang terlibat untuk menunjukkan daya adaptasi di tengah keterbatasan dan pembatasan,” Lily Yulianti Farid, Direktur MIWF.

Rachmat Mustamin selaku seniman dan Project Leader menyampaikan harapannya agar LIPA’ Project dapat menjadi proyek seni kolaboratif yang berdampak baik bagi seniman, penonton, dan pelestarian sarung itu sendiri.

“Harapan saya untuk LIPA’ Project ini adalah kita dapat mengetahui serta mempelajari lebih jauh bahwa sarung tidak hanya sekadar selembar kain penutup tubuh, tetapi ada cerita, peristiwa dan bacaan yang terkandung di dalamnya baik dari segi motif maupun dalam konteks sosial-politiknya. Mempresentasikan hasil workshop dalam bentuk seni berbasis digital/virtual saya kira akan lebih mendekatkan seniman dengan penontonnya, apalagi di masa-masa pandemi seperti ini. Saya juga berharap akan lahirnya diskusi-diskusi yang membicarakan sarung baik dari segi estetika maupun konteks lain, sepanjang proyek ini berlangsung”.

LIPA’ Project mendapatkan hibah dari Connections Trough Culture, program dari British Council, dan menjadi rangkaian program “Connections Through Culture UK-Southeast Asia Arts Mobility”. Pada mulanya, LIPA’ Project akan diselenggarakan di MIWF 2020, namun karena pandemi Covid-19, kegiatannya dialihkan ke workshop intensif berbasis kelas online via zoom, yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 23, 24, dan 25 Oktober 2020.

Workshop intensif akan mempertemukan para seniman dengan para praktisi sarung yaitu: Ridwan Alimuddin (Motif dan Mitos Sarung Mandar), Nurwahidah-Ida EL Bahra (Sarung, Seni, dan Panggung), Dinny Jusuf (Makna Corak Sarung Toraja), Juwita Purnamasari (Serba-Serbi Sarung Sutera Bugis), dan Dahri Dahlan (Peranan Perempuan Penenun di Mandar). Berbekal hasil workshop, para seniman yang terlibat akan berkolaborasi memproduksi karya yang menjadikan sarung sabagai subjek utama penceritaannya.

 

spot_img
spot_img

Headline

spot_img